Bagikan:

JAKARTA - Rusia pada Hari Rabu mengatakan, Jepang tidak memberikan informasi lengkap mengenai air radioaktif yang dibuang dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima, meskipun ada permintaan berulang dari Moskow dan China.

Jepang diketahui mulai melepaskan air radioaktif yang telah diolah dari PLTN Fukushima ke Samudera Pasifik pada Bulan Agustus, mendapat kritik keras dari Tiongkok, yang segera melarang semua impor makanan laut dari Jepang.

"Kami dan Tiongkok telah berulang kali mendesak pihak Jepang untuk menunjukkan transparansi, memberikan semua negara yang berkepentingan akses penuh terhadap semua informasi tentang pembuangan air dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima-1," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, dilansir dari Reuters 5 Oktober.

"Jepang belum melakukan hal ini," lanjut Zakharova.

"Jepang gagal merespons isu-isu ini dengan baik dan menjamin tidak adanya ancaman, termasuk ancaman jangka panjang," tandasnya.

Jepang mengatakan pelepasan tersebut aman. Sementara Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah menyimpulkan, dampak pembuangan itu terhadap manusia dan lingkungan "dapat diabaikan".

Bulan lalu, regulator Rusia mengatakan negara itu sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan Tiongkok dalam melarang impor makanan laut Jepang.

Zakharova mengatakan, sebagian besar kekhawatiran Rusia akan "segera hilang jika Tokyo menghentikan proses pembuangan limbahnya ke lautan dunia", menambahkan jika Beijing juga menyatakan pandangan yang sama.

Diketahui, gempa bumi besar dan tsunami pada tahun 2011 memicu krisis nuklir di Fukushima, bencana nuklir terburuk di dunia setelah PLTN Chornobyl 25 tahun sebelumnya, di wilayah yang saat itu merupakan teritori Uni Soviet.