JAKARTA - Lebih dari 2.000 orang dilarikan ke rumah sakit akibat badai debu yang melanda kawasan Iran tenggara dalam beberapa pekan terakhir.
Direktur Jenderal Kantor Manajemen Krisis Provinsi Majid Mohebi mengatakan, sebanyak 2.107 orang memerlukan perawatan medis di rumah sakit dan pusat kesehatan di lima kota Provinsi Sistan dan Baluchestan akibat badai debu.
"Lebih dari 130 orang masih dirawat di rumah sakit, mayoritas mengeluhkan masalah pernafasan, jantung dan mata," katanya kepada kantor berita IRNA seperti dikutip dari The National News 26 September.
Lebih jauh dikatakan olehnya, badai debu juga menyebabkan tiga orang tewas akibat kurangnya jarak pandang.
Diketahui, sekolah dan kantor di Sistan dan Baluchestan ditutup pada akhir pekan ini yang sejatinya merupakan awal tahun ajaran, karena badai.
Pihak berwenang bersiaga membantu pengendara yang mengalami penurunan penglihatan akibat debu, kata Mohebi.
Bulan lalu, para pejabat mengatakan setidaknya 1.000 orang telah dilarikan ke rumah sakit karena badai debu dan suhu tinggi.
Sementara itu, para peneliti mengatakan, badai debu yang sering terjadi di Iran, telah "meningkat secara dramatis" dalam dua dekade terakhir. Badai juga dapat berdampak buruk pada pertanian dan infrastruktur.
BACA JUGA:
Selain masalah pernapasan, badai juga dapat menyebabkan stroke dan meningitis akibat kualitas udara yang buruk, menurut penelitian.
Diketahui, Iran merupakan salah satu negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Deforestasi dan kekeringan telah memperburuk badai debu.
Organisasi Meteorologi Iran memperkirakan 97 persen negaranya menghadapi masalah kekeringan pada tingkat tertentu.