JAKARTA - Wali Kota Derna dan sejumlah pejabat lainnya ditahan, usai diduga lalai dan melakukan kesalahan terkait jebolnya bendungan yang membanjiri kota itu dua pekan lalu, kata Kantor Kejaksaan Agung Libya pada Hari Senin.
Kantor Kejagung yang bermarkas di ibu kota Tripoli mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan perintah untuk menahan delapan pejabat setempat terkait jebolnya bendungan akibat badai, menimbulkan arus yang deras dan menyapu wilayah di sekitarnya hingga ke laut, menyebabkan ribuan orang tewas.
Mereka yang ditahan termasuk wali kota dan seorang pejabat yang bertanggung jawab atas sumber daya air, katanya, tanpa menyebutkan nama mereka, melansir Reuters 25 September.
Warga yang marah menyalahkan pihak berwenang atas runtuhnya bendungan, yang dibangun untuk menahan aliran sungai musiman yang mengalir melalui kota.
Pekan lalu, pengunjuk rasa membakar rumah Wali Kota Abdulmenam al-Ghaithi. Pihak otoritas mengatakan, wali kota dan seluruh dewan kota itu dipecat.
Ribuan orang dipastikan tewas akibat banjir dan ribuan lainnya masih hilang, serta seluruh bangunan tersapu ke laut.
Sedangkan tim penyelamat internasional melanjutkan upaya untuk menemukan jenazah dari bawah reruntuhan dan di pelabuhan kota, dengan harapan untuk menemukan korban yang selamat semakin berkurang.
BACA JUGA:
Diketahui, kontrak tahun 2007 untuk memperbaiki bendungan tidak pernah selesai di tengah perang saudara yang dimulai dengan pemberontakan yang didukung NATO untuk menggulingkan Muammar Gaddafi pada tahun 2011.
Adapun Kota Derna hingga tahun 2019 dikendalikan oleh pejuang dari serangkaian kelompok, termasuk ISIS.