ACEH - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan banjir masih menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. Banjir tersebut dipicu intensitas hujan tinggi.
Kepala Pelaksana BPBA Ilyas mengatakan, banjir yang mulai terjadi pada Selasa 19 September malam itu, menyebabkan 21 gamong atau desa terdampak.
“Kondisi terakhir, di Kecamatan Jempa sebagian gampong air sudah surut dan air masih menggenangi rumah warga Teupok Tunong dan Teupok Baro. Sedangkan di Peudada air sudah surut dan masyarakat sedang melakukan pembersihan,” katanya di Banda Aceh, Rabu 20 September, disitat Antara.
Ia menjelaskan, banjir di Bireuen dipicu curah hujan tinggi sehingga membuat debit air dari Paya Si Kameng, Gampong Tanjung Seulamat, Peudada, meluap ke pemukiman penduduk.
Data sementara korban terdampak banjir sebanyak 1.874 jiwa dalam 512 kepala keluarga (KK). Petugas BPBD Bireuen masih terus melakukan pendataan korban terdampak di dua kecamatan.
BACA JUGA:
Adapun daerah terdampak meliputi Kecamatan Jeumpa, yakni Gampong Mon Mane, Abeuk Usong, Blang Seupeung, Paloh Seulimeng, Paloh Lawang, Teupok Tunong, Teupok Baro dan Dayah Mon Ara.
Sementara di Kecamatan Peudada meliputi Gampong Tanjung Seulamat, Alue Sijuk, Dayah Mon Ar, Tgk Dibaroh, Blang Bati, Blang Matang, Hagu, Meunasah Alue, Blang Rangkuluh, Cot Laot, Cot Kruet, Pinto Rimba dan Gampong Mulia.
Ketinggian air di Kecamatan Jeumpa dan Peudada antara 20-40 centimeter. Bahkan di Gampong Tanjung Seulamat, Peudada, ketinggian air yang merendam rumah warga mencapai sekitar 1 meter.
Selain merendam rumah warga, kata dia, banjir juga mengakibatkan satu unit rumah di Gampong Abeuk Usong, Jeumpadan Gampong Mulia, Peudada yang terancam ambruk akibat terkikis banjir.
“Data hingga saat ini tidak ada korban jiwa dan warga yang mengungsi dalam peristiwa banjir ini,” kata Ilyas.