Ungkit Pilpres 2014, PDIP Sebut Koalisi Kurus Menang dengan Dukungan Rakyat
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo/DOKUMENTASI PDIP

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Charles Honoris menilai bergabungnya Partai Demokrat ke koalisi pendukung Prabowo Subianto bukanlah hal yang mengejutkan. Sebab kata Charles, Demokrat selalu mendukung Prabowo di Pilpres 2014 dan 2019. 

Charles lantas mengungkit pilpres 2014 di mana banyak parpol yang mendukung Prabowo namun kalah melawan koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi). 

Diketahui, pada Pilpres 2014 Prabowo didukung oleh Gerindra, PPP, PKS, Golkar, PAN, Demokrat dan PBB. Sementara PDIP berkoalisi dengan NasDem, PKB, Hanura dan PKPI. 

"Konstelasi dukungan partai-partai kepada Prabowo hari ini justru mengembalikan ingatan publik pada Pilpres 2014, di mana saat itu Prabowo didukung koalisi besar atau gemuk dan Jokowi didukung koalisi kecil atau kurus, dan pada akhirnya sejarah mencatat yang kurus yang didukung rakyatlah yang menang," ujar Charles kepada wartawan, Senin, 18 September. 

Charles pun tak khawatir bakal capres ganjar Pranowo hanya didukung dia parpol parlemen. Sebab kata dia, dalam era pemilu langsung rakyat menjadi pemegang kekuasaan tertinggi dalam menentukan presiden dan wakil presiden. 

"Karena itu seperti kata Ibu Megawati, selama PDI Perjuangan selalu dekat dan menyatu dengan rakyat, tidak ada yang perlu dikhawatirkan," katanya. 

Charles optimis, rakyat dengan hati nuraninya akan memilih Ganjar karena kualitas kepemimpinannya sudah teruji dari bawah sebagai kepala daerah. Sebagaimana Jokowi yang juga berangkat dari menjadi wali kota Solo dan gubernur DKI Jakarta. 

"Selama mengusung calon pemimpin yang berasal dari rakyat, PDI Perjuangan tidak gentar sedikitpun, sekalipun dalam pengusungan Ganjar kali ini, PDI Perjuangan kembali akan 'dikeroyok' oleh gabungan kekuatan politik besar," kata Charles. 

Menurutnya, PDIP sudah terbiasa 'dikeroyok' bukan saja pada Pilpres 2014, tetapi juga dalam pemilu-pemilu sebelumnya, baik di era transisi demokrasi maupun di era Orde Baru. 

"Bahkan banyak yang menilai, sejarah PDI Perjuangan adalah sejarah dikeroyok oleh kekuatan politik besar," katanya lagi. 

Charles menambahkan, PDIP tetap bertahan separuh abad lebih karena dukungan rakyat. Dia bilang, rakyat adalah inti perjuangan dari PDIP. 

"Sebab, seperti kata Bung Karno, "kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat, dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa," pungkasnya.