Bagikan:

JAKARTA - Peristiwa kebakaran di Gedung A Museum Nasional Indonesia terus menjadi pembahasan yang menarik. Bahkan, pihak pengelola museum diminta publik agar mengungkap secara transparan terkait benda dan koleksi apa saya yang terdampak kebakaran.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB), Ahmad Mahendra menegaskan, lokasi 6 ruangan yang terbakar merupakan tempat keberadaan replika sebagian benda koleksi Museum.

"Artinya replika itu tiruan dari aslinya, bendanya sendiri mungkin belum tentu ada di Museum Nasional. Karena itu mungkin penting," kata Ahmad Mahendra kepada wartawan di lokasi kebakaran Museum Nasional Indonesia, Minggu, 17 September.

Ahmad mengatakan, situasi terkini di dalam objek area Gedung A Museum Nasional Indonesia sudah terkendali.

"Api sudah tidak ada. Tim damkar dan kepolisian semalam bekerja cepat sehingga api bisa padam dengan cepat tidak merambat kemana-mana," ucapnya.

Meski Mahendra menyebut ada sebagian benda replika yang terbakar, namun dirinya enggan menjelaskan secara rinci bahwa benda apa saja yang dimaksud dirinya.

"Kita belum bisa menghitung (benda terbakar). Belum bisa dipastikan (jumlah yang terbakar). Kerugian belum bisa dihitung. Kami masih menunggu Puslabfor," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, pascaperistiwa kebakaran yang terjadi, Museum Nasional Indonesia (MNI) akan melakukan penutupan sementara aktivitas museum. Penutupan dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB), Ahmad Mahendra mengatakan, sebagai langkah pencegahan tambahan, MNI akan sementara ditutup sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Sementara informasi lebih lanjut mengenai tiket yang telah dibeli masyarakat, sambung Mahendra, akan dikembalikan karena ada keadaan kahar (peristiwa kebakaran).

"Karena keadaan kahar ini, tiket yang telah dibeli akan dikembalikan. Informasi lebih lanjut mengenai proses pengembalian dana akan disampaikan segera setelah kami memiliki panduan yang lebih jelas," katanya dalam keterangan resmi yang diterima VOI, Minggu, 17 September.