Bagikan:

JAKARTA - Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menyebut banyak koleksi patung-patung perunggu yang runtuh akibat kebakaran Museum Nasional atau Museum Gajah yang terjadi pada Sabtu, 16 September.

"Cukup banyak patung-patung perunggu yang kita lihat runtuh ya, jadi dalam keadaan sedikit terkena debu dari gedung," kata Hllmar di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 19 September.

Saat ini, proses pengangkatan benda-benda bersejarah yang terdampak kebakaran masih dilakukan. Diperkirakan, terdapat 817 koleksi yang terdampak dari peristiwa tersebut. Hanya saja, angka ini belum bisa dipastikan dan jumlahnya bisa bertambah.

"Kita masih dalam proses retrieval, mengangkat dari ruangan terdampak ke tempat aman. Jadi, soal jumlah belom bisa sekarang. Karena banyak juga bagian kepingan seperti tanah liat yang kecil-kecil dan disambungkan. Kita sangat perlu waktu," tuturnya.

Diketahui, Museum Nasional mengalami kebakaran pada Sabtu, 16 September lalu. Pelaksana Tugas Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB) Ahmad Mahendra menjelaskan, sebanyak 817 koleksi dan benda bersejarah ikut terbakar.

“Koleksi dan benda bersejarah yang terdampak merupakan koleksi berbahan perunggu, keramik, terakota, dan kayu serta koleksi miniatur dan replika benda prasejarah yang ditemukan dalam kondisi utuh maupun rusak ringan sampai berat,” kata Mahendra beberapa waktu lalu.

Seusai kebakaran yang terjadi, beberapa langkah dan tindakan telah dilakukan seperti pembentukan tim investigasi dan evakuasi lintas unit, penutupan enam ruangan yang terdampak, serta penutupan terbatas pada satu ruangan terdampak untuk investigasi lebih lanjut.

Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, kobaran api yang menghanguskan 6 ruangan di Gedung A Museum Nasional Indonesia berasal dari belakang Gedung A.

"Kami menekankan bahwa kebakaran ini tidak dimulai dari dalam gedung. Diketahui api berasal dari belakang Gedung A Museum Nasional Indonesia," ungkap Mahendra.

Dugaan awal munculnya api, masih kata Mahendra, setelah tim khusus penanganan unit Museum Nasional Indonesia menerima laporan awal dari hasil proses penyelidikan pihak kepolisian terkait sumber awal api.

"Imbas kebakaran menyebabkan beberapa ruangan di bagian belakang Gedung A terkena dampak," ucap Mahendra.