Bagikan:

JAKARTA - Kepala Bidang Operasi Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Suheri menyebut belum ada data mengenai pencatatan koleksi bersejarah yang ikut hangus saat kebakaran Museum Nasional Indonesia beberapa waktu lalu.

Namun, berdasarkan pengamatan ruangan yang terbakar, benda paling banyak yang ikut terbakar adalah patung.

"Kalau untuk detailnya ini apa saja yang terbakar, itu adalah pameran yang kebanyakan adalah patung dan bahan-bahan lainnya sih. Mungkin yang lebih paham adalah yang punya aset," kata Suheri kepada wartawan, Senin, 18 September.

Suheri juga menyebut pihaknya belum bisa menaksir kerugian yang diakibatkan dari kebakaran Museum Nasional. Tak seperti kebakaran di permukiman, tak sembarang orang bisa menilai benda-benda yang ikut dilahap api tersebut.

"Kalau taksiran kerugian mungkin ini kan namanya barang bersejarah tentu nilai yang belum bisa dilihat lah secara detail. Nanti lihat apa saja yang sudah, ya namanya barang-barang bersejarah. Tentu untuk memberikan sebuah peniliaian kerugian tidak sembarangan," urai Suheri.

Adapun penyebab kebakaran di Gedung A Museum Nasional Indonesia, Jakarta Pusat masih menyisakan misteri. Dugaan awal penyebab kebakaran karena indikasi adanya korsleting listrik.

Namun penyebab tersebut belum dapat disimpulkan polisi. Pasalnya, tim gabungan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) masih melakukan olah TKP di lokasi kebakaran. Hasil pengambilan uji sampel arang sisa kebakaran juga belum keluar hasil.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB), Ahmad Mahendra mengatakan, saat kejadian kebakaran terjadi, terdapat pengerjaan renovasi pada salah satu gedung di Museum Nasional Indonesia.

"Sedang (ada) renovasi gedung C," kata Mahendra kepada wartawan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu, 17 September.

Sementara, proses penyelidikan penyebab terbakarnya 6 ruangan di Gedung A, Museum Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, masih terus didalami Polres Metro Jakarta Pusat. Sebanyak 14 orang saksi masih dimintai keterangan terkait peristiwa kebakaran di Museum Nasional Indonesia.