JAKARTA - Analis Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai ada indikasi penguasa saat ini memengaruhi proses seleksi pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden yang maju dalam Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Pangi menanggapi pernyataan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang menginginkan Pilpres 2024 diikuti hanya dua paslon dan baiknya hanya satu putaran.
"Menguatkan indikasi adanya upaya yang sangat serius dari penguasa saat ini untuk mempengaruhi proses seleksi pasangan calon presiden dan wakil presiden. Intervensi politik semacam ini menjadi isu yang sangat sensitif, karena demokrasi seharusnya mempromosikan partisipasi terbuka, setara dan adil," kata Pangi dalam keterangan tertulis, Jumat 15 September.
Menurutnya, kecurigaan itu semakin kuat ditunjang data terbaru dari Voxpol Center Research and Consulting yang mengungkapkan mayoritas masyarakat atau sekitar 40,3 persen percaya ada intervensi penguasa untuk mempengaruhi proses seleksi pasangan calon presiden.
"Hal ini mencerminkan tingkat ketidakpercayaan publik terhadap integritas proses politik," ujarnya.
Pangi mengatakan, pernyataan Hasto mencerminkan akan adanya kekhawatiran tentang potensi kekalahan jika pasangan calon presiden lebih dari dua pasang.
"Dan jika terjadi pemilihan putaran kedua, sangat traumatik bagi PDIP dan berpotensi menggoyahkan dominasi mereka, itu artinya PDIP tidak siap kalau pemilu ada 2 (dua) putaran, dengan dua pasang capres pemilu akan berlangsung menang dengan satu putaran pemilu saja," ujarnya.
BACA JUGA:
Dia pun menuturkan, dari upaya menyederhanakan jumlah kandidat paslon dapat dipandang sebagai langkah antisipatif dan pertimbangan pragmatis belaka untuk menyelamatkan kepentingan pragmatis dan transaksional. PDIP juga, lanjut dia, sudah sangat sangat percaya diri berpengalaman mengulangi kesuksesan layaknya dua kali pemilu sebelumnya.
"Copy paste dari 2 kali pemilu sebelumnya. Pemilu yang diikuti 2 (dua) pasang capres saja, menang dalam satu putaran saja," tuturnya.
Adapun survei terbaru Voxpol Center Research and Consulting dilaksanakan pada 24 Juli-02 Agustus 2023. Dengan menggunakan metode multistage random sampling, survei ini memakai jumlah sampel sebanyak 1.200 dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar ± 2,83 persen.
Survei ini menjangkau 34 provinsi secara proporsional berdasarkan data Daftar pemilih Tetap (DPT) pemilu 20204. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara mendalam secara tatap muka (face to face) oleh surveyor yang sudah terlatih.