Bagikan:

JAKARTA - Museum Rodin di Paris berencana cuci gudang atau menjual lebih banyak replika patung karya pematung terkenal Prancis dalam waktu dekat. Hal itu dilakukan sebagai siasat bertahan di tengah kerugian finansial karena COVID-19.

Mengutip The Washington Post, Direktur Museum Catherine Chevillot mengungkap, dalam tahun ini saja pihaknya telah menjual replika patung perunggu karya pematung terkenal Auguste Rodin senilai 1,4 juta euro atau hampir setara Rp23 milliar.

Meski sekarang museum telah diizinkan buka kembali, namun Museum Rodin yang tak didanai oleh pemerintah tetap kesulitan. Bahkan, di bagian-bagian tembok ruangan museum sudah banyak pesan bahwa mereka mencari sumbangan.

Menurut laporan, museum telah mengalami kekurangan anggaran sebesar 3,4 juta euro. Untuk melancarkan agenda, pihak museum akan mengubah aturan penjualan patung perunggu agar lebih masif namun teratur. Hitung-hitungan macam itu dikatakan penting untuk menjaga pendanaan tetap aman di tahun-tahun berikutnya.

Sebelumnya, museum memiliki sistem dan aturan hanya menjual maksimal 30 karya per tahun. Aturan itu telah berlangsung selama seabad. Kini, mereka berencana meningkatkan jumlah kuota penjualan hingga angka 120.

“Tantangan kami bukan untuk menjual lebih banyak, tetapi lebih teratur. Sebab, beberapa tahun lalu kami sudah menjual sebanyak 6 hingga 9 juta euro dalam bentuk patung. Museum sekarang telah melipatgandakan jumlah karya yang diizinkan untuk diproduksi, dari 30 menjadi 120. Kami juga mengejar kemitraan baru, termasuk satu dengan Galeri Gagosian di AS,” kata Chevillot.

Tercatat, museum ini telah menjual total lima ribu karya seni selama seratus tahun terakhir. Mayoritas pembeli pun kebanyakan datang dari Eropa dan AS. Sayangnya, penjualan pada kawasan tersebut mulai berkurang. Kelak, museum berencana memasarkan karya seninya ke negara-negara Asia dan Amerika Latin untuk mendapatkan klien baru.