Indonesia Krisis Penghulu, Menag Sebut Butuh 16 Ribu Orang
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, Indonesia saat ini mengalami krisis tenaga penghulu.

Jumlah penghulu yang ada dinilai tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat. Secara nasional, Indonesia membutuhkan sebanyak 16.263 orang penghulu, tetapi yang tersedia hanya sekitar 9.054 orang penghulu.

"Kita ini sedang menghadapi krisis penghulu. Kami sudah koordinasikan untuk menambah profesi penghulu,” ungkap Yaqut  dalam keteranganya, Rabu 13 September.

Yaqut menjelaskan, saat ini total di Indonesia hanya terdapat 9.054 penghulu, sedangkan acara pernikahan setiap tahunnya rata-rata mencapai 2 juta.

"Idealnya terdapat 16.000 penghulu, mengingat acara pernikahan sekitar 2 juta per tahun. Selisih kebutuhannya terlalu besar. Kita akan minta penambahan," jelasnya.

Menurut Yaqut, Kemenag sedang memperjuangkan formasi tenaga fungsional penghulu tersebut ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN dan RB) supaya dapat terpenuhi.

"Status kepegawaiannya. Ini yang masih kita tuntaskan dengan Kemenpan dan RB supaya nanti ada rekrutmen penghulu untuk mencukupi kebutuhan,” ujarnya.

Yaqut menambahkan, seorang penghulu juga termasuk aparatur sipil negara (ASN) seperti di kementerian/lembaga. Apalagi, peran penghulu sangat penting dalam menjaga ketahanan keluarga.

"Selain menikahkan, mereka juga memberikan konsultasi, pembinaan, bimbingan kepada calon pengantin," pungkasnya.