BNPB Cari Jalan Karhutla Sumsel Tak Berdampak ke Negara Tetangga
Ilustrasi pemadaman karhutla memakai helikopter atau water bombing. (Antara-Nova W)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengupayakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel) tidak berdampak ke negara tetangga.

“BNPB langsung bergerak cepat memastikan ke semua provinsi khususnya yang menjadi prioritas penanganan kebakaran hutan dan lahan antara lain Sumatera Selatan. Sudah ditinjau memang ada kebakaran, tapi kalau dikatakan itu asapnya luar biasa dan dapat mengganggu atau menyeberang ke wilayah negara tetangga saya pastikan untuk kondisi hari ini itu tidak benar,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu 13 September, disitat Antara.

Ia menegaskan, pihaknya selalu berupaya terus agar karhutla di kawasan-kawasan prioritas enam provinsi terkendali. Khusus di Sumsel, BNPB melihat sudah ada lahan yang terbakar tetapi sudah juga banyak yang di padam, ada beberapa titik di tengah-tengah yang memang susah dipadamkan akibat tempatnya terpencil.

"Dukungan armada water bombing harusnya eskalasinya bisa dikendalikan,” katanya.

Ia menambahkan, ketika melakukan peninjauan udara, banyak lahan terbengkalai yang alami kebakaran.

“Kalau kita lihat tadi memang lahan yang digarap itu relatif aman-aman tidak terbakar, yang terbakar ini kan lahan-lahan yang terbengkalai, nah yang terbengkalai ini mungkin kita perlu sampaikan data ini setelah sampai di Jakarta,” katanya.

Upaya pencegahan karhutla pun telah dilakukan dengan memberikan dukungan operasi udara maupun operasi darat.

“Ini sudah dilakukan pemadaman secara masif dari udara menggunakan helikopter 'water bombing'. Kesiapan 'water bombing' yang ada di Sumatera Selatan ini yang termasuk terbanyak bahkan kita geser dari daerah-daerah lain,” katanya.

BNPB akan berkoordinasi dengan BMKG untuk melakukan penambahan operasi udara dengan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca dengan beberapa lembaga terkait untuk mempercepat proses pemadaman.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan BMKG jika dengan menggunakan heli water bombing itu kurang maksimal, maka kita juga akan berusaha untuk kembali mendatangkan hujan dengan Teknologi Modifikasi Cuaca,” lanjutnya.

Ia mengatakan karhutla kali ini diharapkan tidak akan seperti kejadian beberapa tahun lalu yang berdampak kepada ke negara tetangga.

“Saya yakin secara umum itu semuanya terkendali, walaupun dalam kondisi sekarang ini ada asap tapi saya pastikan tidak sebesar kejadian-kejadian tahun sebelumnya,” katanya.

BNPB menambah dukungan untuk penanganan karhutla di Provinsi Sumatera Selatan, antara lain dengan dukungan Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp5 miliar dan peralatan seperti pompa jinjing sebanyak 24 unit, Nozel 1,5 sebanyak 60 unit, perlengkapan APD 220 paket, selang sebanyak 120 unit, tenda posko 12 unit, velbed 300 unit, pompa spung 36 unit dan alat komunikasi sebanyak 223 unit.