Bagikan:

JAKARTA - Polda Metro Jaya menyebut para pemeran wanita yang digunakan rumah produksi film asusila berprofesi sebagai selebgram hingga atris. Mereka disebut mendapat bayaran puluhan hingga belasan juta untuk setiap film atau konten.

"Jadi perlu saya sampaikan di sini latar belakang dari pemeran wanita di sini mulai dari artis, foto model, maupun selebgram," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Senin, 11 September.

Dari hasil pemeriksaan sementara, ada 12 wanita yang sudah bermain dalam film porno buatan rumah produksi tersebut.

Kemudian, ditemukan informasi bila belasan wanita yang dijadikan pemain dalam film porno itu mendapat bayaran puluhan hingga belasan juta. Nominal itu hanya untuk satu konten video.

"Tidak terdapat kontrak untuk pemeran yang digunakan dalam pembuatan film asusila yang dimaksud. Jadi pembayaran hanya sekali di perfilm dengan kisaran pembayaran di angka Rp10 sampai Rp15 juta," sebutnya.

Dari 12 wanita pemeran konten dewasa, dua di antaranya SKE diduga Siskaeee dan VV. Keduanya merupakan pemeran dalam film Keramat Tunggak. Sedangkan lainnya masih dalam pemetaaan atau profilling kepolisian.

Penyidik akan memanggil Siskaeee dan VV untuk dimintai keterangan. Rencanya, proses pemeriksaan keduanya berlangsung pada minggu ini

“SKE dan VV (akan dipanggil untuk diperiksa) Minggu ini,” kata Ade Safri.