Bagikan:

JATENG - Majelis Kehormatan Partai Gerindra menjadwalkan pemanggilan Ketua DPC Gerindra Semarang Joko Santoso pada Minggu 10 September sore. Joko bakal ditanyai soal perkara dugaan pemukulan terhadap kader PDI perjuangan (PDIP).

"Sesuai arahan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Majelis kehormatan partai Gerindra akan memanggil memeriksa Ketua DPC Gerindra Semarang pada Minggu sore terkait insiden dugaan pemukulan kader PDI perjuangan," kata Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Habiburokhman di Jakarta, Minggu 10 September, disitat Antara.

Dia menjelaskan, dua level kesalahan yang diduga terjadi dalam masalah tersebut, pertama, kalau benar dia melakukan pemukulan, tentu merupakan ranah hukum pidana yang harus diusut oleh pihak kepolisian.

Kedua menurut dia, kalau Joko tidak melakukan penganiayaan, tetapi mengintimidasi atau bersikap tidak sopan terhadap kader PDIP maka hal tersebut melanggar sumpah jati diri kader yang mengharuskan kader Gerindra selalu bersikap sopan dan rendah hati.

"Sanksi terhadap pelanggaran sumpah jati diri kader Gerindra bisa berupa pencopotan jabatan struktural," ujarnya.

Habiburokhman mengingatkan para kader Gerindra untuk selalu mentaati sumpah jati diri kader. Termasuk arahan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto selalu menjaga kesejukan serta kedamaian.

Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Semarang Hendrar Prihadi mengatakan perkara dugaan pemukulan yang menimpa dirinya terjadi sekitar pukul 21.45 WIB pada Jumat 8 September.

"Tadi malam hari Jumat jam 21.45 WIB ada kawan kami Pak Suparjianto warga Jalan Cumi-cumi, Kelurahan Bandarharjo, Semarang Utara, yang didatangi ketua DPC Gerindra. Kemudian tanpa ba-bi-bu Ketua Gerindra yang juga anggota DPRD, Kota Semarang itu memukul kader kami," tambah Hendrar.

Dia mengatakan Hasto meminta kader PDIP meredam emosi dan melaporkan peristiwa itu kepada pihak kepolisian. Insiden tersebut juga sudah dilaporkan kepada Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul hingga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang Joko Santoso membantah melakukan pemukulan terhadap salah satu kader PDIP gara-gara pemasangan bendera partai politik yang pemberitaannya marak.

Dalam pernyataannya di Semarang pada Sabtu 9 September, Joko menjelaskan pada Jumat 8 September malam sekitar pukul 21.30 WIB memang mendatangi rumah Suparjianto yang kebetulan salah satu kader PDIP.

Kedatangannya tersebut untuk menanyakan mengenai pemasangan bendera di Gang Garuda yang merupakan tempat tinggal Joko, dan dijawab singkat oleh Suparjianto, "Saya hanya disuruh, Om".

Joko ingin mengklarifikasi mengapa pemasangan bendera partai berlambang banteng hanya dilakukan di RT 03 RW 04 Kelurahan Bandarharjo yang kebetulan merupakan tempat tinggal-nya.