Bagikan:

JAKARTA – Seorang pengemudi ojek online (ojol) di Jakarta, Hardian Iyank mengeluarkan pendapat terkait aksi YouTuber mencegah pengendara melawan arus lalu lintas.

Sebagaimana diketahui, belakangan terdapat dua aksi yang menyita perhatian publik yang dilakukan seorang YouTuber, di Tebet Jakarta Selatan dan flyover Slipi, Jakarta Barat, yang memicu keributan hingga berujung pidana.

Hardian menyoroti aksi YouTuber mencegah pemotor lawan arus, yang dilakukan untuk sebuah konten di media sosial. Namun, menurut Hardian, cara yang dilakukan YouTuber tersebut kurang tepat.

Hardian mengakui bahwa apa yang dilakukan YuoTuber tersebut memang baik. Namun, lanjut Hardian, sikap arogansinya lebih banyak ketimbang mengedukasi.

"Kalau melihat secara langsung, secara lengkap semuanya, edukasinya sedikit tapi arogansinya banyak." kata Hardian kepada VOI, Kamis, 7 September.

Hardian menyesalkan atas tindakan tersebut demi membuat konten semata. Dia menilai, kalau mereka bijak, tidak perlu melakukan pembuatan konten, jika memang mau memberikan edukasi atau peneguran.

"Kalau bukan porsinya untuk mengatur lalu lintas, ngapain (buat apa)? Mereka cuma konten kreator, cuma mencari duit. Hal diluar itu, bukan tugas mereka (mengatur lalu lintas). Mereka tidak punya kewenangan juga kan sebenarnya," ujarnya.