Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mengimbau masyarakat Ibu Kota untuk menggunakan transportasi umum alih-alih memakai kendaraan pribadinya sebagai cara mengentaskan polusi udara di Ibu Kota.

Namun, anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono berpendapat Pemprov DKI tak bisa sekadar memberi imbauan. Budaya penggunaan kendaraan umum harus dicontohkan oleh pejabat Pemprov DKI.

"Berikan contoh dan teladan sekaligus berkampanye untuk berpindah dari transportasi pribadi ke transportasi umum. Saya kira momentum yang baik pemprov untuk membudayakan transportasi publik jadi alat transportasi andal bagi warga Jakarta," kata Gembong kepada wartawan, Kamis, 7 September.

Gembong memandang, warga akan lebih efektif meneladani penggunaan angkutan umum jika hal ini digawangi dari Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Joko Agus Setyono.

Setelah kepala daerah dan pejabat tinggi di Jakarta bisa memulai budaya ini, menurut Gembong, penggunaan transportasi umum bisa diteruskan kepada para ASN DKI Jakarta.

Meskipun hal ini tak harus dilakukan setiap hari oleh para pejabat , Gembong menyebut setidaknya contoh perpindahan penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum bisa memengaruhi masyarakat untuk mengikutinya.

"Warga itu perlu diberikan contoh. Saya kira akan jauh lebih dahsyat, misalkan hari-hari tertentu Pak Sekda naik Transjakarta, atau wali kotanya juga ikut naik Transjakarta. kenapa yang lain juga tidak naik Transjakarta?" ucap Gembong.

"Ini contoh-contoh yang positif yang perlu diberikan teladan oleh pejabat-pejabat Pemprov. Walaupun tidak mudah untuk memulainya, tapi harus kita mulai. Sepanjang kita ada kemauan yang kuat, Insyaallah kita mampu memberikan teladan yang baik kepada warga Jakarta," lanjutnya.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Joko Agus Setyono sebelumnya menerbitkan Instruksi Sekda Nomor 66 Tahun 2023 tentang Upaya Percepatan Penurunan Tingkat Pencemaran Udara Sekda Provinsi DKI Jakarta.

Dalam Insekda ini, Joko memberikan sejumlah istruksi kepada seluruh perangkat daerah dalam upaya pengendalian polusi udara.

Masyarakat juga turut diimbau untuk membantu memerangi polusi udara. Salah satu caranya, disebutkan Joko, yakni dengan memperbanyak berjalan kaki dalam bepergian dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

"Mengimbau kepada masyarakat untuk turut serta melakukan upaya percepatan penurunan tingkat pencemaran udara dengan cara menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta gemar berjalan kaki," kata Joko dalam SE.

Di sisi lain, warga Ibu Kota juga diimbau untuk membantu mengurangi emisi dengan cara menggunakan transportasi publik, menghemat energi, melakukan uji emisi kendaraan dan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.

“Masyarakat juga kami anjurkan menanam pohon dan tanaman di lingkungan masing-masing," ucap dia.