Bagikan:

JAKARTA - Bareskrim Polri menyebut pemeriksaan terhadap Rocky Gerung belum rampung sepenuhnya. Sebab, dari 97 pertanyaan baru separuhnya yang dijawab olehnya.

"Kami sudah mendraft sekitar 97 pertanyaan, baru menjawab 47," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro kepada wartawan, Rabu, 6 September.

Puluhan pertanyaan yang sudah dilayangkan kepada Rocky, kata Djuhandani, bukan terkait dengan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Melainkan, semua pertanyaan seputar dugaan penyebaran berita bohong yang menyebabkan keonaran.

"Kaitannya adalah tentang, ada beberapa berita yang dinyatakan yang klausalnya itu dianggap bohong oleh pelapor, seperti tentang kelapa sawit, kemudian tentang china dan lain sebagainya," ungkapnya.

"Itu yang menjadi objek bahwa itu berita bohong, tentu saja ini lah yang menjadi bahan kami untuk proses penyelidikan lebih lanjut," sambung Djuhandani.

Sementara belum rampungnya proses pemeriksaan hari ini dikarenakan Rocky Gerung ada kegiataan lain yang tak bisa ditinggalkan.

Karena itu, tim penyelidik menjadwalkan pemerikaan lanjutan terhadap Rocky Gerung pada 13 September.

"Yang bersangkutan karena ada alqsan yang bisa kita terima, akan melanjutkan pemeriksaan pada hari Rabu minggu depan," kata Djuhandani.

Adapun, proses klarifikasi terhadap Rocky Gerung merupakan tindak lanjut dari puluhan laporan polisi (LP) yang telah diterima dari seluruh polda jajaran.

Puluhan laporan itu diputuskan ditarik penangannya ke Bareskrim Polri.

Rinciannya, Bareskrim Polri menerima dua laporan, Polda Metro Jaya tiga laporan, Polda Kalimantan Timur 11 laporan, Polda Kalimantan Tengah tiga laporan, dan Polda Sumatera Utara dua laporan.

Beberapa ucapan atau pernyataan Rocky Gerung yang dilaporkan anatara lain;

"Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya dia jadi rakyat biasa, enggak ada yang peduli nanti. Tetapi Jokowi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacy-nya. Dia menawarkan IKN, mondar-mandir ke koalisi, untuk mencari kejelasan nasibnya," ucap Rocky dalam video tersebut.

"Dia mikirin nasibnya bukan nasib kita, itu b*j*ng*n yang t*l*l, sekaligus b*j*ng*n pengecut. Kalau dia b*j*ng*n pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Ajaib, b*j*ng*n tapi pengecut," lanjut Rocky mengkritik Jokowi.