Bagikan:

JAKARTA - Pengamat politik Rocky Gerung dicecar 47 pertanyaan pada proses klarifikasi di Bareskrim Polri, hari ini. Materi pemeriksaan seputar ucapannya yang diduga berunsur penyebaran berita bohong.

"Dari 47, tadi sudah ada materi materi yang ditanyakan pada saudara Rocky Gerung, terkait video, terkait sawit dan lain sebagainya sudah ditanyakan. Jadi sudah beberapa materi sudah kami sampaikan," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro kepada wartawan, Rabu, 6 September.

Penyelidik sebenarnya menyiapkan 97 pertanyaan yang mesti dijawab oleh Rocky Gerung. Namun, karena suatu alasan, proses klarifikasi dihentikan sementara.

Penyelidik dan Rocky sepakat untuk melanjutkan proses pemeriksaan itu pada 13 September.

Dalam pemeriksaan nanti, kata Djuhandhani, penyelidik akan menggali keterangan Rocky Gerung untuk membuktikan ada tidaknya pelanggaran pidana seperti yang dilaporkan para pihak pelapor.

"Masih, yang lainnya tentu saja penyidik juga mempunyai bahan bahan pertanyaan untuk membuktikan tentang apa yang disampaikan oleh pelapor yang dianggap klausal klausal bohong ini juga kan kami pertanyakan," sebutnya.

Di sisi lain, pada proses penanganan kasus yang melibatkan Rocky Gerung, sekitar 86 saksi dan ahli sudah dimintai keterangan.

Puluhan saksi itu sebagian besar dimintai keterangan ketika proses penanganan dugaan penyebaran berita bohong yang menyebabkan keonaran tersebut ditangani polda jajaran.

"Kemudian langkah-langkah yang sudah kita laksanakan saat ini kita sudah memeriksa 73 saksi dan 13 ahli," Djuhandhani.

Adapun, beberapa ucapan atau pernyataan Rocky Gerung yang dilaporkan antara lain;

"Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya dia jadi rakyat biasa, enggak ada yang peduli nanti. Tetapi Jokowi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacy-nya. Dia menawarkan IKN, mondar-mandir ke koalisi, untuk mencari kejelasan nasibnya," ucap Rocky dalam video tersebut.

"Dia mikirin nasibnya bukan nasib kita, itu b*j*ng*n yang t*l*l, sekaligus b*j*ng*n pengecut. Kalau dia b*j*ng*n pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Ajaib, b*j*ng*n tapi pengecut," lanjut Rocky mengkritik Jokowi.