Ini Hasil Pertemuan Jokowi dengan 5 Gubernur Termasuk Anies dan Ganjar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin/Istimewa

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut pemerintah telah berdiskusi dengan para kepala daerah untuk menangani pandemi COVID-19. Yakni dengan memanggil lima kepala daerah ke Istana Negara.

Dalam diskusi ini, Presiden Joko Widodo menekankan kepada kepala daerah untuk mencontoh penanganan COVID-19 di China dan India.

"China bisa mengatasi pandemi ini, India bisa mengatasi pandemi dan beberapa kota di 5 Gubernur tersebut juga bisa ternyata mengatasi pandemi ini. Kesimpulan kami 1, cara untuk mengatasi pandemi ini adalah dengan mengurangi laju penularan," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan secara daring di akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 4 Februari.

Pengurangan laju penularan COVID-19 di tengah masyarakat, kata dia, menjadi hal yang penting sehingga mengurangi beban fasilitas kesehatan serta menyiapkan program vaksinasi.

"Misi utamanya perang menghadapi pandemi ini adalah mengurangi laju penularan," tegasnya.

Lebih lanjut, dari hasil diskusi dengan para kepala daerah ini, sebenarnya sudah ada beberapa program yang sebenarnya sudah dilakukan mulai dari Jogo tonggo, Kampung tangguh, hingga program Desa Siaga. 

Semua program ini, katanya, sudah dilakukan di sejumlah kabupaten, kotamadya, hingga desa dan dianggap tepat untuk mengurangi laju penularan virus.

"Ini inisiatif penanganan pendemi yang sangat baik dan sangat tepat, yang bisa menyeimbangkan antara perbaikan sektor kesehatan dengan mengurangi laju kecepatan penularan dan juga menjaga bagaimana masyarakat masih bisa hidupnya berjalan normal," pungkasnya.

Adapun kemarin Jokowi memanggil lima kepala daerah untuk membahas PPKM. Kelima gubernur yang dimaksud adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Hal ini dilakukan karena meski PPKM diterapkan, namun angka kasus positif COVID-19 masih tinggi.