Bagikan:

JAKARTA - Satu hari dua deklarasi. Kontestasi Pilpres 2024 dimulai awal pekan ini. Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dua tokoh yang diusung beda parpol maju di persaingan capres 2024.

NasDem resmi mengusung Anies Baswedan gubernur DKI Jakarta maju di Pilpres 2024. Beda hitungan jam, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

"Pilihan capres NasDem adalah yang terbaik daripada yang terbaik. Inilah akhirnya nasdem memberikan seorang sosok, Anies Baswedan," kata Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di hadapan Anies Baswedan.

Paloh mengatakan Anies adalah sosok terbaik. Sehingga, tak ada alasan bagi Partai NasDem untuk tidak mencalonkannya.

"Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya, why not the best," tegasnya.

Di kubu seberang, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, menjelaskan terpilihnya nama Ganjar Pranowo didapat dari hasil rembuk rakyat. Pengurus DPP PSI disebut turun ke bawah untuk menanyakan langsung siapa capres pilihannya.

"Dari hasil rembuk rakyat, kami mengumumkan bahwa PSI akan mencalonkan Pak Ganjar Pranowo sebagai capres PSI 2024," ujar Grace Natalie dalam konferensi pers melalui daring, Senin, 3 Oktober. 

Menurut Grace, sejak awal Ganjar Pranowo sudah unggul dibandingkan dengan kandidat lainnya. bagi PSI, kata dia, Ganjar adalah calon terbaik karena memiliki kebangsaan dan kebhinekaan yang sama dengan apa yang diperjuangkan oleh PSI. 

"Selain itu, Ganjar adalah sosok yang paling pas untuk melanjutkan pemerintahan yang selama ini dilakukan oleh Pak Jokowi," kata Grace. 

"Ini adalah Capres 2024 pilihan rakyat dari rembuk rakyat bukan keinginan dari elite PSI," imbuhnya. 

Sebagai tokoh politik, sambung Grace, Ganjar Pranowo dikenal sebagai orang yang giat. Cara Ganjar memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan pikiran dan apa yang dikerjakan membuktikan politikus PDIP itu mengikuti perkembangan zaman. 

"Dan memahami cara komunikasi anak muda," imbuh Grace. 

Jokowi Dukung Siapa?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih tak berkomentar soal deklarasi NasDem yang menetapkan Anies Baswedan sebagai capres 2024. Suasana masih dalam duka terkait tragedi Kanjuruhan Malang, kata Jokowi berbicara merespons deklarasi politik itu.

“Saya tidak, saya tidak, saya tidak, saya tidak ingin berkomentar karena posisinya masih kita dalam suasana duka,” kata Jokowi dalam wawancara di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 3 Oktober.

Sementara dalam Rakernas V Projo di Magelang, Sabtu (21/5) yang dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jokowi berpesan kepada para relawan Projo agar jangan tergesa-gesa berbicara politik tentang calon presiden pada Pemilu 2024.

"Fokus untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada dahulu, ojo kesusu sik, jangan tergesa-gesa, meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini," kata Presiden Jokowi.

Saat disinggung apakah pernyataan Jokowi soal dukungan mengarah kepadanya, Ganjar enggan berandai-andai karena saat itu banyak orang yang hadir, bukan hanya dirinya selaku Gubernur Jateng.

"Kata siapa (dukungan ke Ganjar), wong di situ banyak (orang). Saya itu kemarin hadir karena fungsi saya sebagai gubernur, ada presiden kunjungan ya saya datang gitu aja," ucap Ganjar.

Bagaimana hasil survei?

Survei CSIS

Dalam simulasi 14 nama, Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes menyampaikan elektabilitas Ganjar mencapai 25,9 persen.

Ganjar unggul jauh dari Prabowo yang memiliki elektabilitas 19,2 persen, Anies Baswedan sebesar 18,1 persen, Ridwan Kamil sebesar 16,2 persen, dan Sandiaga Uno sebesar 4,3 persen.

Sedangkan rekan separtai Ganjar, yakni Puan Maharani hanya memiliki elektabilitas 0,8 persen.

Pada simulasi tujuh nama, Ganjar kembali berada di posisi paling atas dengan 26,9 persen. Kemudian disusul Prabowo (20,1 persen), Anies (19,9 persen), Ridwan Kamil (17,5 persen), dan Sandiaga (4,4 persen). Sementara Puan Maharani sebesar 1,1 persen.

"Pada simulai tiga nama, elektabilitas Ganjar mencapai 33,3 persen, Anies Baswedan sebesar 27,5 persen, dan Prabowo sebesar 25,7 persen," ujar Arya, Selasa 26 September.

Charta Politika

Charta Politika merilis hasil survei elektabilitas bakal calon presiden (capres) 2024 pada Kamis, 22 September.

Hasilnya, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memuncaki klasemen dengan capaian 31,1 persen memimpin capres potensial lainnya.  

Dalam simulasi 10 nama capres, Ganjar Pranowo menduduki peringkat pertama dengan 31,1 persen, kedua Prabowo Subianto 24,4 persen, ketiga Anies Baswedan 20,6 persen.  

Disusul keempat Ridwan Kamil 7,2 persen, kelima Sandiaga Uno 2,5 persen, keenam Puan Maharani 2,4 persen, ketujuh Agus Harimurti Yudhyono 2,2 persen, kedelapan Airlangga Hartarto 1,7 persen, kesembilan Erick Thohir 1,6 persen, dan kesepuluh Khofifah I Parawansa 1,1 persen. Sedangkan, yang tidak jawab atau tidak tahu sebesar 4,9 persen. 

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, mengatakan tren elektabilitas Ganjar cenderung naik mulai Desember 2021 dengan 28,2 persen, April 2022 29,2 persen, Juni 2022 31,2 persen, dan September 2022 31,3 persen. 

Sementara Prabowo pada Desember 2021 dengan 23,8 persen, April 2022 turun sedikit menjadi 23 persen, Juni 2022 naik sedikit 23,4 persen, dan September 2022 naik menjadi 24,4 persen. 

Sedangkan Anies stagnan pada Desember 2021 19,6 persen, April 2022 20,2 persen, Juni 2022 20 persen, dan September 2022 20,6 persen.

Kemudian, apabila Pilpres 2024 hanya diikuti oleh 3 capres maka Ganjar keluar sebagai pemenang. Diikuti Prabowo dan Anies. 

"Ganjar Pranowo 37,5 persen, Prabowo Subianto 30,5 persen, dan Anies Baswedan 25,2 persen," ujar Yunarto. 

SMRC

Lembaga riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei yang menyebutkan peluang Ganjar Pranowo mengungguli Anies Baswedan dalam simulasi dua nama calon presiden (capres).

"Pada kelompok pemilih yang tahu keduanya, Ganjar mendapat dukungan 56,4 persen, unggul signifikan atas Anies Baswedan yang mendapat dukungan 32,6 persen," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dilansir ANTARA, Kamis, 8 September

Selain itu, Ganjar juga unggul dalam simulasi survei tiga nama dengan tambahan Prabowo Subianto. Pada kelompok yang tahu tiga tokoh itu, Ganjar mendapat 44,6 persen dukungan, sementara Prabowo 25,7 persen dan Anies 21,7 persen.

Karena itu, Deni menyebut peluang Anies memenangi Pilpres 2024 menjadi kecil jika pesaingnya adalah Ganjar.

Menurut Deni, hal ini berkaitan dengan tingkat kedisukaan masyarakat (likeability) yang tinggi terhadap Ganjar.

"Jika Ganjar ikut bersaing, peluang Anies menang menjadi kecil. Ini terkait dengan tingkat kedisukaan Anies (74 persen) yang sedikit di atas atau hampir sama dengan Prabowo (71 persen). Akan tetapi, cukup jauh di bawah Ganjar (83 persen)," jelasnya.

Deni mengatakan tingkat kedisukaan masyarakat terhadap Ganjar memang stabil dalam 1,5 tahun terakhir. Dalam surveinya, Deni membeberkan tingkat kedisukaan masyarakat terhadap Ganjar selalu berada di angka 80 persen.