Bagikan:

KALTENG - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Kabupaten Barito Timur di Kalimantan Tengah (Kalteng) membuat satwa langka dan dilindungi menjadi korban, salah satunya trenggiling.

“Iya benar pak (ada trenggiling mati),” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Barito Timur Body Santoso di Tamiang Layang, Senin 4 September, disitat Antara.

Menurut dia, ada seekor trenggiling yang mati mengenaskan di lokasi karhutla di Desa Karang Langit, Kecamatan Dusun Timur.

Penemuan trenggiling yang mati terpanggang karhutla itu pun diabadikan dalam video pendek dan disaksikan sejumlah warga setempat.

Dia menjelaskan, kemungkinan trenggiling itu berhabitat di areal lahan yang terbakar di Desa Karang Langit.

"Satwa dilindungi dengan nama latin manis javanica itu tidak sempat keluar dari sarangnya dan terjebak dalam kepungan api sehingga membuat mati terpanggang," katanya.

Karhutla yang terjadi pada Minggu 3 September di Desa Karang Langit lebih kurang empat hektare. Petugas BPBD Damkar Barito Timur bersama TNI dari Kodim 1012 Buntok dan aparat kepolisian dari Polres Bartim, Relawan Matabu Jaya dan Sulung Rescue berupaya keras memadamkan api.

“Pemadaman dilaksanakan sejak pukul 13.05 WIB hingga pukul 16.50 WIB. Dari luas lahan yang terbakar sekitar empat hektare, yang berhasil dipadamkan sekitar tiga hektare,” kata Body.

Body mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya karhutla, karena berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Barito Timur bahwa pada September ini adalah kemarau bawah normal.

Terjadinya kebakaran hutan dan lahan berpotensi sangat tinggi dan rawan bisa meluas. Ada istilah api kecil jadi kawan, api besar jadi lawan.

“Karena itu kami mengimbau untuk tidak melakukan aktivitas pembukaan lahan dengan cara dibakar, karena berdampak buruk pada kesehatan serta termasuk dalam perbuatan melawan hukum,” tandasnya.