Sudirman Said Tegaskan Cawapres Belum Diputuskan Usai Demokrat Heboh Anies-Cak Imin
Sudirman Said (Foto: DOK ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Sudirman Said menegaskan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 belum diputuskan. Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan dan Persatuan itu menyebut belum ada titik temu di antara partai pendukung.

Hal ini disampaikan menanggapi kehebohan kabar Anies Baswedan telah memutuskan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapresnya.

“Karena belum terjadi kesepakatan maka  proses penentuan calon wakil presiden tidak bisa diputuskan,” kata Sudirman dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis malam, 31 Agustus.

Sudirman mengatakan Anies punya hak menyeleksi nama tokoh dari berbagai masukan yang ada. Tapi, hasil akhir berada di tangan ketua umum partai pendukung.

Adapun hasil akhir yang dipegang Anies adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Namun, dia tetap harus menyampaikannya ke ketua umum Koalisi Perubahan untuk Persatuan, yaitu Partai NasDem, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Disebut Sudirman, Anies sudah menginformasikan nama AHY ke ketua umum partai pada Juni lalu. “Pimpinan partai merespon secara beragam atas usulan ini,” tegasnya.

Respons pertama, sambung Sudirman, ada partai yang memberikan dukungan. “Kedua, ada yang berpandangan bahwa tidak perlu terburu-buru tapi menunggu menjelang akhir pendaftaran,” ungkapnya.

“Sembari mengantisipasi bila ternyata muncul opsi nama lain,” sambung Sudirman.

Sebelumnya, Demokrat menyebut Anies Baswedan lebih memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memilih sebagai cawapresnya. Padahal, partai ini berbeda koalisi karena sudah mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Pernyataan tersebut disampaikan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya. Dia juga mengklaim Anies sebenarnya sudah menyepakati AHY sebagai pendampingnya di Pilpres 2024.

"Pada 23 Januari 2023 di sebuah rumah di Jalan Lembang, Jakarta Pusat, Anies Baswedan mengajak Ketum AHY 'menjemput takdir' sebagai pasangan capres-cawapres 2024-2029 dengan kesepakatan Anies membawa Partai Nasdem, Ketum AHY membawa Partai Demokrat dan keduanya bekerjasama untuk mengajak PKS. Peristiwa ini disaksikan oleh 4 orang dari Tim 8," katanya melalui keterangan tertulis, Kamis, 31 Agustus.

Tak sampai di sana, Anies disebut menghubungi AHY pada 12 Juni. Eks Gubernur DKI Jakarta itu disebut sudah memberikan kepastian bahkan mengaku mendapat pesan dari ibunya dan guru spiritual.

Hanya saja, tiba-tiba terjadi perubahan pada Selasa malam, 29 Agustus 2023. Teuku bilang, ada penetapan Cak Imin sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS di Nasdem Tower.

“Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said (tim Anies) untuk menyampaikannya," ungkap Riefky.