JAKARTA - Juru Bicara Anies Baswedan Sudirman Said membenarkan Anies Baswedan sudah menyampaikan opsi Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon wakil presiden yang mendampinginya.
Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan dan Persatuan itu menyebut ada berbagai tanggapan dari partai pendukung.
Hal ini disampaikannya menanggapi kehebohan kabar Anies Baswedan telah memutuskan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapresnya.
“Setelah melalui proses penjajakan, pembahasan, dan eliminasi sampai pada kenyataan bahwa nama yang tersedia dan bersedia adalah Agus Harimurti Yudhoyono,” kata Sudirman dalam keterangan tertulisnya, Kamis malam, 31 Agustus.
Anies, sambung Sudirman, menyampaikan informasi tersebut pada Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Juni lalu. Hal ini disebutnya sudah sesuai dengan kesepakatan di awal bahwa dia boleh menyaring tapi hasil akhirnya tetap pada pimpinan partai pendukung.
Dari pembicaraan itu, terdapat dua respons yang diberikan. Pertama, ada yang menyetujui dan minta deklarasi segera dilakukan.
“Kedua, ada yang berpandangan bahwa tidak perlu terburu-buru menetapkan tapi menunggu menjelang akhir pendaftaran sembari mengantisipasi bila ternyata muncul opsi nama lain,” jelasnya.
Hasil ini yang membuat belum ada keputusan akhir soal cawapres. Karena tak ada titik temu di antara partai pendukung Anies.
“Karena belum terjadi kesepakatan maka proses penentuan calon wakil presiden tidak bisa diputuskan,” tegas Sudirman.
Sebelumnya, Demokrat menyebut Anies Baswedan lebih memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memilih sebagai cawapresnya. Padahal, partai ini berbeda koalisi karena sudah mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Pernyataan tersebut disampaikan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya. Dia juga mengklaim Anies sebenarnya sudah menyepakati AHY sebagai pendampingnya di Pilpres 2024.
BACA JUGA:
"Pada 23 Januari 2023 di sebuah rumah di Jalan Lembang, Jakarta Pusat, Anies Baswedan mengajak Ketum AHY 'menjemput takdir' sebagai pasangan capres-cawapres 2024-2029 dengan kesepakatan Anies membawa Partai Nasdem, Ketum AHY membawa Partai Demokrat dan keduanya bekerjasama untuk mengajak PKS. Peristiwa ini disaksikan oleh 4 orang dari Tim 8," katanya melalui keterangan tertulis, Kamis, 31 Agustus.
Tak sampai di sana, Anies disebut menghubungi AHY pada 12 Juni. Eks Gubernur DKI Jakarta itu disebut sudah memberikan kepastian bahkan mengaku mendapat pesan dari ibunya dan guru spiritual.
Hanya saja, tiba-tiba terjadi perubahan pada Selasa malam, 29 Agustus 2023. Teuku bilang, ada penetapan Cak Imin sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS di Nasdem Tower.
“Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said (tim Anies) untuk menyampaikannya," ungkap Riefky.