Bagikan:

JAKARTA - Calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan memberi mandat kepada tim kecil dari NasDem, Demokrat dan PKS untuk menggodok calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

Tim kecil ini terdiri dari delapan orang yang selanjutnya disebut tim 8. Adapun anggota tim delapan tersebut yakni Ketua DPP NasDem Willy Aditya, Ketua DPP NasDem Sugeng Suparwoto.

Kemudian Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman, Ketua DPP PKS Al Muzzammil Yusuf, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, dan politikus Demokrat M. Iftitah Sulaiman. Sedangkan perwakilan dari Anies, yakni Sudirman Said dan Dadang Dirgantara

Koordinator dari tim Anies Baswedan, Sudirman Said mengatakan tim 8 ini belum sampai pada penentuan cawapres Anies. Menurutnya, nama-nama yang muncul di meja perundingan masih akan dipertimbangkan dengan mendengarkan suara dari masyarakat.  

"Kita belum sampai ke sana. Tapi semua opsi kita pertimbangkan, kan kita juga mendengar masyarakat, pandangan-pandangan tokoh masyarakat," ujar Sudirman Said di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat, 24 Maret. 

Sudirman mengatakan, tim 8 juga menyodorkan nama-nama kandidat pendamping Anies yang masuk dalam 5 kriteria pada piagam Koalisi Perubahan. Namun, kata dia, penentuan cawapres tetap menjadi urusan Anies sebagai capres. 

"Kriteria sudah disepakati, dalam urusan cawapres kita terus mengkaji mulai dari elektabilitas, kerentanan politik, seperti syarat-syarat dari 5 kriteria itu. Kemudian sejauh mana dia akan punya peran dalam bantu jalankan pemerintahan, sejauh mana dia bisa jaga keseimbangan koalisi sampai pada apakah secara chemistry dianggap bisa bentuk dwitunggal. Itu tentu urusan Mas Anies ya," terangnya. 

Sudirman menjelaskan, nama-nama yang muncul akan digodog tim 8 hingga bisa difinalisisasi siapa yang layak mendampingi Anies pada Pilpres 2024 mendatang. 

"Nama-nama barangkali digodog bersama. Kan kita tahu kalau pak AHY diusulkan oleh Demokrat, Kemudian PKS mengusulkan pak Aher. Nanti dari luar kita lihat-lihat juga siapa yang layak dan nama-nama itu direview. Kita juga berkomunikasi dengan nama-nama itu," jelasnya. 

Selain AHY, Aher dan Khofifah, Sudirman menyebut ada nama-nama potensial lain yang masuk dalam radar survei. Seperti gubernur Jawa Barat, mantan panglima TNI, hingga menteri. 

"Kan yang masuk ke publik juga banyak seperti yang disebutkan oleh lembaga survei, media juga menyebut pak Erick Thohir, Ridwan Kamil, Andika Perkasa, itu semua masuk dalam radar kita," kata Sudirman.