JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum dapat menyimpulkan hasil investigasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Alasannya, KNKT masih harus menunggu hasil pemeriksaan komponen pesawat yang dikirimkan ke Amerika Serikat dan Inggris.
"Beberapa komponen yang kami kirim ke Amerika dan UK," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam Rapat Kerja dengan pihak terkait dengan Komisi V DPR RI terkait kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 yang ditayangkan di Facebook resmi DPR RI, Rabu, 3 Februari.
Ada pun, komponen yang dikirim ke kedua negara tersebut salah satunya adalah auto-throttle. Sistem yang mengontrol pengaturan daya mesin pesawat ini memiliki 13 parameter atau kondisi.
"Dari komponen itu baru dapat diketahui yang rusak yang mana dari 13 parameter ini yang membuat perubahan pada auto-throttle," ungkap dia.
Sementara menunggu hasil tersebut, KNKT juga sedang berupaya menemukan cockpit voice recorder (CVR) yang hingga saat ini belum diketahui keberadaan memorynya. Proses pencarian ini, kata Soerjanto, masih terus dilakukan.
Selain itu, pihaknya jugaakan memeriksa komponen lainnya sepertu auto-thratlle computer, auto-thratlle actuator assembly, flight control computer, dan ground proximity warning system (GPWS).
"Akan kita baca ketika (kondisi, red) pesawat saat-saat terakhir dan mungkin bisa mengunduh beberapa informasi dibutuhkan seperti masalah yang terjadi saat penerbangan tersebut," jelas Soerjanto.
BACA JUGA:
Tak hanya itu, KNKT juga bakal melakukan simulasi kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182. Proses ini dilakukan dengan metode flight engineering simulator. "Ini (simulasi) akan kita laksanakan dengan flight enginering simulator di pabrikan Amerika," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan rute Jakarta-Pontianak sempat hilang kontak di Kepulauan Seribu tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu, 9 Januari 2020.
Pihak otoritas setelahnya memastikan jika pesawat itu jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu sekitar pukul 14.40 WIB.
Ada pun jumlah penumpang yang ikut dalam penerbangan nahas tersebut terdiri dari 56 penumpang pesawat dan 6 awak pesawat. Setelah kejadian tersebut, jumlah penumpang yang telah berhasil diidentifikasi mencapai 58 orang dari total 62 orang.