JAKARTA - Pengamat komunikasi, Nining Subekti menilai ada peningkatan dukungan terhadap Ganjar Pranowo dari kelompok Gen Z berdasarkan hasil survei Kompas dan SMRC bulan Agustus 2023 serta dari berbagai sumber lembaga sigi.
Nining mengatakan peningkatan itu tak lepas dari cara Ganjar dalam mengoptimalkan media sosial sebagai sarana komunikasi.
"Berdasarkan hasil dari berbagai sumber survei, ternyata mengindikasikan adanya peningkatan dukungan terhadap Ganjar Pranowo dari kelompok Gen Z,” ujar Nining dalam keterangan tertulis, Minggu 27 Agustus.
Nining menyampaikan sebelumnya, popularitas dan elektabilitas dari Ganjar sempat turun akibat isu penolakan beliau mengenai penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Pada momen tersebut, dukungan dari Gen Z menurun dengan drastis.
“Hal tersebut sebenarnya hanya menunjukkan sikap ketidaksetujuan mereka terhadap keputusan yang diambil oleh Ganjar pada saat itu dan tidak bersifat permanen,” ujarnya.
Nining menjelaskan Gen Z bukan generasi yang suka menunjukkan sikap ketidaksetujuan mereka dengan melakukan demonstrasi. Gen Z lanjutnya cenderung lebih nyaman menunjukkannya melalui media sosial.
BACA JUGA:
“Yang harus kita ingat mengenai karakteristik Gen Z, mereka adalah generasi yang unik. Segala keputusan yang mereka ambil cenderung berdasarkan pada DCP (Digital Collaborative Platform) sehingga penarikan dukungan terhadap Ganjar cenderung lebih berdasarkan pada informasi-informasi yang beredar di media sosial,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nining menyebut Gen Z adalah generasi “absent presence”, dimana waktu untuk menatap screen jauh lebih lama dibandingkan dengan komunikasi tatap muka.
“Mereka lebih memercayai informasi yang beredar melalui screen dibandingkan dengan berdiskusi secara langsung dengan orang lain. Selain itu, mereka lebih mengutamakan nilai-nilai sustainability terhadap ekonomi, lingkungan dan kesejahteraan,” ujar Nining.
Nining menegaskan Gen Z adalah generasi yang sangat kreatif sehingga dapat menciptakan ide-ide baru.
“Dalam hal ini, Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 diharapkan memiliki program-program yang sifatnya dapat memermudah para Gen Z ini untuk menuangkan kreativitas mereka berdasarkan pada kemajuan dan kemudahan teknologi,” ujar Nining.
Nining menambahkan melihat dari fenomena kembalinya suara Gen Z ke Ganjar Pranowo, bisa dilihat dari upaya-upaya yang dilakukan melalui akun instagramnya.
Ganjar, kata dia mulai menayangkan kehidupan pribadinya, seperti melakukan karaoke bersama istri, adanya curhatan dari putra beliau mengenai peran Ganjar sebagai seorang ayah tapi di satu sisi juga sebagai aparat negara.
Kemudian melalui platform YouTube, cara Ganjar berkomunikasi dengan para siswa juga menggunakan bahasa yang santai dan penuh dengan canda.
Karena untuk meraih perhatian dari Gen Z, kata Nining tidak bisa kita menggunakan cara-cara penyampaian pesan yang kaku dan formal. Sedangkan melalui akun Tiktok, Ganjar Pranowo mulai menunjukkan pentingnya menghormati perbedaan, baik itu perbedaan keyakinan, suku, dan ideologi.
“Isu tersebutlah yang ingin didengar oleh Gen Z karena mereka lebih mengutamakan perdamaian dan kerukunan antar kelompok,” ujarnya.
Lebih dari itu, menurut data Kemendagri tahun 2021, ada sekitar 68,6 juta Gen Z di Indonesia dimana ini sama dengan 25% dari total populasi Indonesia dan lebih dari 80% Gen Z adalah pengguna Digital Platform.