Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama menyampaikan ada 32 delegasi yang hadir di KTT Ke-43 ASEAN di Balai Sidang Jakarta atau Jakarta Convention Center (JCC) pada 5 - 7 September 2023.

“Seluruhnya akan hadir 32 delegasi tamu yang akan kita sambut nanti,” kata Setya dalam acara Forum Merdeka Barat 9 Road to ASEAN Summit dilansir ANTARA, Jumat, 25 Agustus.

Dia menyebutkan dari 32 delegasi yang akan hadir, 23 di antaranya merupakan delegasi dari negara-negara sahabat, dan 9 dari organisasi internasional.

Dari ke 23 negara, 12 di antaranya merupakan negara non-ASEAN di antaranya Australia, Bangladesh, Kanada, China, Cook Islands, India, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Rusia, Amerika Serikat dan Serbia.

Kemudian delegasi perwakilan dari 9 organisasi internasional di antaranya Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), ASEAN, Pacific Island Forum, Indian Ocean Rim Associaton (IORA), World Bank, IMF, World Economic Forum, ASEAN Plus Three Macroeconomics Office (AMRO), dan Trilateral Cooperation Secretariat.

Setya berharap semua undangan dapat menghadiri KTT Ke-43 ASEAN mendatang mengingat situasi yang masih dianggap dinamis.

“Ada indikasi tidak semuanya bisa hadir gitu ya, kita masih menunggu kepastian dari semuanya itu, karena ini sangat dinamis,” ujar Setya.

Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya Malang menilai dalam KTT ASEAN mendatang, Indonesia berpeluang untuk meningkatkan sejumlah kerja sama dengan negara mitra.

Peneliti senior PPKE FEB Universitas Brawijaya Joko Budi Santoso menyampaikan bahwa dengan adanya kinerja positif Indonesia saat ini, harus dipastikan keberlanjutannya dengan memperluas pasar produk dalam negeri.

Saat ini, Indonesia juga dinilai sebagai salah satu primadona dalam percaturan ekonomi dunia. Dengan jumlah penduduk yang besar serta sumber daya alam (SDA) melimpah, menjadi modal Indonesia untuk mengambil bagian dalam memegang kunci perekonomian dunia di masa depan.