Bagikan:

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan duka cita atas wafatnya Yevgeny Prigozhin kepada pihak keluarga, menjanjikan penyelidikan atas peristiwa yang menyebabkan sekutu dekatnya itu tewas, kendati juga menyebutnya melakukan kesalahan.

Pesawat yang ditumpangi pemimpin Grup Wagner bersama dengan sejumlah penumpang lainnya dikabarkan jatuh dan tidak ada yang selamat, dua bulan setelah pemberontakan setengah hati terhadap kepemimpinan militer.

Presiden Putin berjanji melakukan penyelidikan menyeluruh yang katanya akan memakan waktu, mengatakan "data awal" menunjukkan Prigozhin dan pejabat Wagner lainnya berada di pesawat yang jatuh tersebut. Daftar penumpang menunjukkan bahwa tim kepemimpinan inti Wagner juga tewas dalam kecelakaan itu.

Memberikan penghormatan besar, Presiden Putin menyebut Prigozhin sebagai seorang pengusaha berbakat yang tahu bagaimana menjaga kepentingannya sendiri dan yang, ketika diminta, dapat melakukan apa yang dia bisa untuk tujuan bersama.

Namun, Presiden Putin juga menggambarkan Prigozhin sebagai karakter cacat yang telah melakukan beberapa kesalahan buruk.

"Saya ingin menyampaikan belasungkawa yang paling tulus kepada keluarga semua korban. Ini selalu merupakan sebuah tragedi," kata Presiden Putin dalam pernyataan yang disiarkan di televisi," melansir Reuters 25 Agustus.

"Saya sudah mengenal Prigozhin sejak lama, sejak awal tahun 90an. Dia adalah seorang pria dengan nasib yang sulit, dan dia membuat kesalahan serius dalam hidup," sambungnya.

Komentar Presiden Putin menunjukkan Ia memendam perasaan campur aduk terhadap mendiang bos tentara bayaran Wagner itu.

Penyelidik Rusia telah membuka penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat tersebut, namun belum mengatakan apa yang mereka curigai sebagai penyebab pesawat itu jatuh tiba-tiba di barat laut Moskow pada Rabu malam.

Pihak otoritas juga belum secara resmi mengonfirmasi identitas 10 jenazah yang ditemukan dari reruntuhan.

Terpisah, pejabat Amerika Serikat mengatakan, Washington sedang mempertimbangkan sejumlah teori mengenai penyebab jatuhnya pesawat tersebut, termasuk serangan rudal permukaan-ke-udara.

Kemarin, Departemen Pertahanan AS mengatakan saat ini tidak ada informasi yang menunjukkan rudal permukaan-ke-udara menjatuhkan pesawat tersebut.

Dikatakan, wafatnya Prigozhin membuat Presiden Putin kehilangan sosok yang kuat dan cerdik, yang telah membuktikan kegunaannya bagi Kremlin dengan mengirimkan para pejuangnya ke beberapa pertempuran paling berdarah dalam perang Ukraina, hingga memajukan kepentingan Rusia di Afrika yang kini kemungkinan akan ditata ulang.