Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan tak bisa memantau seluruh pertemuan politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Apalagi, jika pertemuan di ruang tertutup atau gelap.

“Kalau pertemuan di ruang gelap kami tidak tahu,” kata Firli kepada wartawan, Jumat, 25 Agustus.

Meski begitu, KPK memastikan upaya menjaga pemilu bisa berjalan bersih sudah dilakukan dengan beragam cara. Selain penindakan, ada juga pencegahan dan pendidikan yang dilakukan untuk mengingatkan bahaya politik uang.

Terhadap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU), misalnya. Kata Firli, KPK sudah mengingatkan penyelenggaraan Pemilu 2024 agar jujur dan adil serta langsung, bersih, bebas, rahasia.

“Begitu juga dengan para peserta pemilu,” ujarnya.

“Baik itu parpol yang kita kemas dalam program politik cerdas berintegritas, termasuk juga para kontestan apakah itu individu atau calon kepala daerah, caleg sudah kita sampaikan dengan format Sistem Integritas Parpol,” sambung Firli.

Kemudian terhadap masyarakat, KPK juga kerap mengampanyekan ‘Hajar Serangan Fajar’. Program ini diharapkan bisa mengingatkan suara rakyat bukan untuk diperjualbelikan.

“Disebutkan bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan. Tentu kita tak perjualbelikan maka kita hajar bersama semua bentuk daripada politik uang,” pungkas eks Deputi Pencegahan KPK tersebut.