Bagikan:

JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko angkat bicara terkait isu people power yang belakangan digaungkan Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais.

Budiman menyebutkan people power atau gerakan mobilisasi massa untuk menggulingkan rezim negara yang sah secara tiba-tiba tak akan bisa terjadi jika hanya didasari kemarahan segelintir elite politik.

"People power cuma bisa terjadi saat rakyat marah secara meluas. Marahnya rakyat dan marahnya elite itu bisa beda, bisa sama. Marahnya rakyat karena beban politik dan ekonomi sudah menyatu dan tak tertahankan," kata Budiman dalam akun Twitternya, @budimandjatmiko, Minggu 18 Juni.

Dia bilang, gerakan people power hanya bisa terwujud jika kegelisahan elite politik serupa dengan yang dirasakan rakyat.

"Marahnya elite? 1. Bisa karena merasakan marahnya rakyat," kata Budiman.

Budiman lantas menjelaskan sejumlah faktor yang mendasari kemarahan elite politik semata tanpa didasari apa yang diderita rakyat. Salah satunya lantaran elite politik kalah dalam pertarungan politik yang jujur dan adil.

Faktor seperti tersebut, kata dia, tidak akan mewujudkan people power karena digerakkan oleh keinginan elite politik saja.

"2. Karena kalah dalam pertarungan politik yang fair (ini tak bisa menggerakkan people power). 3. Karena kalah dalam pertarungan yang tak fair tapi si elite ini pernah berkuasa korup di masa lalu (people power tak bisa digerakkan karena elitenya cacat sejarah)," ujarnya.

Adapun seruan people power digaungkan Amien Rais saat acara "HUT Mega Bintang ke-26 dalam Dialog Nasional bertema "Rakyat Bertanya, Kapan People Power" di Solo pada Minggu 11 Juni.

Selanjutnya seruan untuk melengserkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo itu dilanjutkan oleh Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi yang merupakan menantu Amien Rais.