Jangan Melantur! PDIP Minta Amien Rais 'Tunjuk Hidung' Tokoh yang Gulirkan Presiden 3 Periode
Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat/ Antara

Bagikan:

JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) angkat bicara soal tudingan Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais terkait isu presiden 3 periode dalam amandemen UUD. Pasalnya, Amien menuding PDIP ada dibelakang memanasnya kembali isu tersebut.

"Tunjuk hidung saja, siapa? Yang jelas bukan PDI Perjuangan. Jangan melantur!," ujar Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat kepada wartawan, Senin, 6 September.

Djarot mengingatkan, semua pihak tidak saling tuduh soal isu presiden 3 periode. Menurutnya, lebih baik setiap tokoh bersinergi untuk mengatasi pandemi COVID-19 yang masih membayangi tanah air.

Djarot pun memastikan, bahwa PDIP taat pada konstitusi di mana aturan pembatasan masa jabatan presiden sudah tertuang jelas dalam Pasal 7 UUD 1945, yakni presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.

Amanat UUD tersebut, kata dia, juga sejalan dengan semangat reformasi pasca kekuasaan orde baru (Orba).

"Awal gerakan reformasi bertujuan untuk mengakhiri pemerintahan Orba, yang sarat dengan KKN, akibat tidak ada batasan masa jabatan secara jelas dan tegas dalam pasal 7 UUD 1945," tegas anggota Fraksi PDIP di DPR itu.

Sebelumnya, Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais menyebut rencana Amandemen UUD 1945 sudah dibicarakan sejak 2019. Amien Rais juga mengungkap pihak-pihak yang membicarakan dan mengangkat wacana tersebut.

“Sesungguhnya rencana amandemen (UUD 1945, tentang masa jabatan presiden) sudah dibicarakan sejak tahun 2019 oleh tokoh-tokoh yang pro Jokowi itu,” kata Amien Rais saat menyampaikan sambutan tausyiah politik acara Tumpengan Virtual Pengesahan Badan Hukum Partai Ummat, Minggu, 5 Agustus.

Kemudian, lanjut Amien, isu tersebut sengaja mereka turunkan untuk melihat penilaian publik. Menurutnya, pihak yang melemparkan isu itu juga bukan pihak yang disebutnya sebagai pendukung formal. Dia pun menyinggung PDIP.

“Tiba-tiba isu ini turun seperti sudah agak senyap. Kemudian setelah itu diangkat lagi oleh teman-teman PDIP, terutama bukan PDIP resmi, pendukung bukan formal. Ada oknum-oknum mendapatkan tugas testing on the water,” kata Amien.