Faskes dan Naskes Wajib Mulai Siap Siaga Ketika COVID Eris Sudah Menyebar di RI
Photo by amirreza jamshidbeigi on Unsplash

Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta masyarakat untuk mewaspadai COVID-19 varian baru bernama EG. 5.1 yang sudah menyebar di 6 provinsi di Indonesia. Pemerintah juga diminta melakukan langkah antisipasi agar varian yang juga disebut Eris itu tidak menyebabkan ledakan kasus baru.

"Meskipun kita sudah memasuki fase endemi, saya mengimbau agar masyarakat mewaspadai adanya virus baru Covid-19. Pemerintah juga harus menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah segala kemungkinan yang akan merugikan masyarakat akibat varian ini,” ucap Puan, Selasa 22 Agustus.

Menurut data Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, varian Eris ternyata sudah mendominasi Tanah Air sejak Juli hingga Agustus 2023, dengan persentase kasus positif sekitar lebih dari 20 persen.

Varian virus tersebut juga sudah menyebar di 6 provinsi di Indonesia, yakni Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan DKI Jakarta. Eris diketahui memicu peningkatan kasus di Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Karena sudah ditemukan di 36 negara, Eris kini dalam pemantauan WHO. Puan menilai sistem deteksi di Indonesia sudah cukup baik sehingga cepat diketahui adanya penyebaran virus ini.

Puan meminta Pemerintah kembali menggencarkan testing kepada masyarakat. Dengan pemantauan yang ketat, kata Puan, diharapkan dapat mengurangi penyebaran Eris yang lebih masif.

"Dengan kembali memperbanyak testing, Pemerintah dapat mengantisipasi proses penyebaran virus tersebut. Hal ini diharapkan bisa menjadi langkah awal, untuk memutus mata rantai penyebaran virus," ungkap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR ini.

Selain itu, Puan juga mendorong Kementerian Kesehatan agar melakukan surveilance dan monitoring penuh terhadap pasien-pasien yang terdeteksi terpapar virus varian Eris.

"Harapannya penyebaran virus tersebut bisa ditekan sehingga kita tidak lagi masuk kedalam fase pandemi akibat virus COVID-19," tegas Puan.

Puan pun meminta Pemerintah memberi penjelasan lebih lanjut mengenai informasi soal virus Eris. Tak hanya soal tingkat penyebarannya, tapi juga seberapa bahaya ancaman dari varian ini.

“Penjelasan dan edukasi terkait varian baru Covid-19 akan meningkatkan kewaspadaan masyarakat sekaligus mengurangi kekhawatiran warga. Masyarakat juga dapat melakukan langkah-langkah antisipasi yang tepat bagi keluarga mereka masing-masing,” katanya.

Berdasarkan catatan Kemenkes, rata-rata tes harian Covid-19 hanya berada di kisaran 2 sampai 4 ribu tes sepanjang Agustus 2023. Angka tersebut jauh lebih rendah dari catatan Juli 2023 yakni di angka 5 hingga 6 ribu testing per hari.

Sementara itu, Pemerintah Amerika Serikat tengah menyiapkan vaksin dosis terbaru untuk mengantisipasi penyebaran virus Eris. Pemerintah diimbau meniru langkah tanggap yang dilakukan AS terhadap penyebaran virus tersebut.

Puan mendorong fasilitas kesehatan harus bersiap untuk segala skenario yang terjadi akibat polusi udara dan penyebaran varian Eris.

"Kondisi udara yang memburuk di Jabodetabek masih menjadi PR kita bersama dan membuat masyarakat rentan terkena penyakit khususnya di saluran pernapasan. Virus Eris pun menyerang di bagian tersebut, jadi harus ada langkah antisipatif," terangnya.