Bagikan:

JAKARTA - Seorang wanita ditangkap oleh Secret Service pada Hari Senin, setelah jaksa menuduh dia mengirim beberapa email yang mengancam ke sebuah sekolah di Florida, mengancam akan membunuh mantan Presiden Donald Trump dan putranya yang masih remaja, Barron, kata pejabat penegak hukum.

"Saya akan menembak Donald Trump Sr. dan Barron Trump tepat di wajahnya pada setiap kesempatan yang saya dapatkan," tulis Tracy Fiorenza yang diduga mengirim email ke kepala sekolah di Palm Beach pada tanggal 21 Mei 2023, menurut pengaduan kriminal yang diajukan pada awal bulan ini di Florida, melansir CBS News 22 Agustus.

Beberapa hari kemudian, dokumen pengadilan menyatakan Fiorenza kembali mengirim email kepada pejabat sekolah yang tidak disebutkan namanya itu, "Saya akan menghujamkan peluru ke kepala Baron Trump bersama ayahnya UNTUK MEMBELA DIRI!"

Agen Secret Service di Chicago mewawancarainya pada 14 Juni 2023, menurut catatan pengadilan, dan selama itu ia mengakui telah menulis pesan-pesan ancaman tersebut dari rumahnya di Illinois.

Fiorenza hadir di pengadilan federal Chicago pada Hari Senin dan kemungkinan akan dipindahkan ke Florida, tempat dakwaan terhadapnya diajukan. Adapun sidang penahanan dijadwalkan pada Hari Rabu.

Juru bicara Trump tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait dengan adanya ancaman ini. Pun demikian dengan pengacara Fiorenza yang tidak dapat segera dimintai komentarnya.

Diketahui, penangkapan ini terjadi beberapa hari setelah seorang wanita Texas ditahan, usai meninggalkan pesan suara bernada ancaman di telepon kantor Hakim federal Tayna Chutkan, yang mengawasi penuntutan penasihat khusus Jack Smith terhadap Trump di Washington, D.C.

Mengutip Reuters, kekerasan dan ancaman politik di Amerika Serikat yang terpolarisasi telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan kekerasan semacam itu merupakan yang terburuk sejak tahun 1970-an.

Sumber-sumber mengatakan kepada CBS News, U.S. Marshals Service dalam beberapa minggu terakhir telah meningkatkan keamanan hakim.