Kapal Kecelakaan di Selat Malaka Diduga Polisi terkait TPPO
ILUSTRASI PIXABAY

Bagikan:

PEKANBARU - Kapolres Bengkalis, Riau, AKBP Setyo Bimo Anggoro menyampaikan kapal yang mengalami kecelakaan di Selat Malaka diduga berkaitan dengan sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Dari 14 orang yang berada di dalam kapal, 11 orang dinyatakan selamat dan telah diamankan di Kepolisian Malaka. Sedangkan tiga korban lainnya masih dalam pencarian setelah kapal tersebut diduga kecelakaan menghantam ombak.

"Ada dugaan terkait sindikat TPPO. Saat ini Satuan Polisi Air Polres Bengkalis sedang melakukan penyelidikan," katanya dilansir ANTARA, Rabu, 16 Agustus.

Sebelas korban yang selamat hingga kini masih diamankan di Kepolisian Malaka. Satpolair Polres Bengkalis masih berkoordinasi untuk mendapatkan informasi dari korban.

"Kami masih berkoordinasi dengan Kepolisian Malaka untuk mendapatkan informasi dari korban yang diamankan di sana. Naik kapal siapa, siapa tekong, agen. Kendala kami itu, karena mereka masih diamankan polisi Malaka," imbuh Setyo Bimo.

Kapal yang berisikan 14 orang mengalami kecelakaan di Perairan Selat Malaka di rute Johor - Indonesia, Selasa (15/8) sekitar pukul 04.00 WIB.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Pekanbaru Budi Cahyadi saat dikonfirmasi menyebutkan hingga saat ini tiga korban masih dalam pencarian.

"Tiga orang masih dalam pencarian. 11 orang selamat dan dievakuasi ke Malaka," sebutnya.

Adapun daftar korban selamat yang saat ini sudah dievakuasi ke Malaka yakni:

1. Hidayat (27)/Belawan

2. Zulkifli (51) /Tanjung Medang

3. Zumardi (25) /Tanjung Medang

4. Zahri (29) /Rupat Tengah

5. Khairul (45) /Rupat Tengah

6. Rizal (33) /Jambi

7. Iwan Saputra (26)/Jambi

8. Maskrun (52)/Jawa Tengah

9. Adlan (34)/Medan

10. Delsi (26)/Medan

11. Mansur Hidayat (24)/Jawa Tengah