JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan pada Hari Selasa, Washington akan menyambut baik setiap langkah Iran untuk mengurangi program nuklirnya, meski belum dapat mengonfirmasi laporan yang menyebut Teheran memperlambat pengayaan uranium untuk membuat senjata nuklir.
"Tentu saja, kami akan menyambut baik setiap langkah yang diambil Iran untuk benar-benar meredakan ancaman nuklir yang terus meningkat, yang telah ditimbulkannya sejak Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir Iran," kata Menlu Blinken dalam sebuah konferensi pers, menyinggung keputusan mantan Presiden AS Donald Trump pada tahun 2018 dari perjanjian tersebut, melansir Reuters 16 Agustus.
Sebelumnya, The Wall Street Journal pada Hari Jumat melaporkan Iran telah secara signifikan memperlambat kecepatannya dalam mengumpulkan uranium yang diperkaya hingga mendekati tingkat senjata dan mencairkan sebagian dari persediaan uraniumnya.
Langkah itu dinilai dapat membantu meredakan ketegangan dengan Washington, menghidupkan kembali perundingan yang lebih luas mengenai program nuklir Iran.
Di bawah Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015 antara Iran dan enam negara besar, Teheran setuju untuk mengekang program nuklir dan mempersulit mereka mendapatkan senjata atom, sebuah ambisi yang dibantahnya, sebagai imbalan atas keringanan sanksi AS, Uni Eropa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ketika ditanya apakah laporan perlambatan program nuklir Iran terkait dengan pembebasan para tahanan AS-Iran menjadi tahanan rumah memiliki kaitan, Menlu Blinken mengatakan keduanya isu berbeda.
Menlu Blinken memastikan, langkah pembebasan di atas tidak terkait dengan aspek lain dari kebijakan AS terhadap Iran, yang menurutnya mencerminkan strategi pencegahan, tekanan dan diplomasi.
BACA JUGA:
"Kesepakatan yang kami upayakan untuk membawa pulang mereka yang ditahan secara tidak sah di Iran adalah masalah yang sepenuhnya terpisah yang ingin kami selesaikan dengan sukses, dan itulah yang menjadi fokus saya," tandasnya.
Diketahui, sumber-sumber mengatakan Kamis pekan lalu, Iran dapat membebaskan lima warga negara AS yang ditahan sebagai bagian dari kesepakatan, untuk mencairkan dana Iran senilai 6 miliar dolar AS di Korea Selatan.
Iran mengizinkan empat warga AS yang ditahan untuk pindah ke tahanan rumah dari penjara. Yang kelima sudah berada dalam tahanan rumah terlebih dahulu.