JAKARTA - Kebakaran besar yang terjadi di Hawaii telah meratakan Kota Lahaina kota, tempat pariwisata dan menewaskan sebanyak 80 orang. Warga yang selamat dari kebakaran meluapkan kemarahan mereka atas respons pihak berwenang yang meremehkan musibah tersebut.
Lebih dari 2.200 bangunan rusak atau hancur akibat kebakaran Hawaii yang melanda Kota Lahaina. Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) mengatakan, kebakaran Hawaii tersebut menimbulkan kerusakan senilai US$ 5,5 miliar dan mengakibatkan ribuan orang tanpa rumah.
Pihak berwenang di Hawaii mengatakan, mereka membuka penyelidikan terhadap penanganan kebakaran karena seorang anggota kongres dari negara bagian tersebut menyatakan, para pejabat setempat telah meremehkan dampak kebakaran tersebut, dan seperti yang dikatakan, penduduk tidak menerima peringatan kebakaran.
"Bukit di belakang kami terbakar dan tidak ada yang memberi tahu kami," kata Vilma Reed (63) korban selamat dari kebakaran.
"Kamu tahu kapan kami menemukan ada api? Ketika itu di seberang jalan dari kami,” lanjutnya.
Reed, yang rumahnya hancur oleh kobaran api mengatakan, mereka telah melarikan diri dari kobaran api dengan apa yang mereka miliki di mobil mereka, dan sekarang bergantung pada bantuan dan kebaikan orang asing.
"Ini rumahku sekarang," katanya sambil menunjuk ke mobil tempat dia tidur bersama putrinya, cucunya, dan dua kucing peliharaan.
Warga Kota Lahaina lainnya, Anthony Garcia mengatakan kepada AFP bagaimana api telah memusnahkan apartemennya. "Api menghanguskan semuanya, semuanya! Ini memilukan," kata pria berusia 80 tahun itu.
Kota berpenduduk lebih dari 12.000 jiwa, yang pernah menjadi lokasi kebanggaan keluarga kerajaan Hawaii, telah rusak menjadi reruntuhan, hotel dan restorannya yang ramai berubah menjadi abu.
Sementara itu, Jaksa Agung wilayah Hawaii Anne Lopez mengatakan, kantornya akan memeriksa pengambilan keputusan dan kebijakan penting yang diambil selama dan setelah kebakaran di Pulau Maui dan Hawaii terjadi.
Pejabat wilayah Pulau Maui telah merevisi jumlah korban tewas menjadi 80 orang. Gubernur Hawaii Josh Green memperingatkan bahwa jumlah korban jiwa pasti akan terus meningkat. Lebih dari 1.400 orang berada di tempat penampungan evakuasi darurat.
"Kami meremehkan tingkat kematian, dan kecepatan api ," kata anggota Kongres Hawaii Jill Tokuda kepada ANTARA pada Sabtu 12 Agustus.
BACA JUGA:
Jeremy Greenberg, direktur operasi FEMA, yang selama bertahun-tahun menjadi sukarelawan pemadam kebakaran mengatakan, kobaran api yang terjadi di Hawaii merupakan yang sangat sulit untuk dikendalikan.
"Kami berbicara tentang jenis api yang bergerak cepat menghanguskan lapangan sepak bola dalam 20 detik," katanya di MSNBC.