Bagikan:

JABAR - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Gempa Cianjur sedang melakukan pendataan rumah warga terdampak gempa yang rusak agar bisa segera mendapatkan bantuan tahap IV.

"Seluruh warga penyintas yang rumahnya rusak akibat gempa dan belum terdata sebagai penerima bantuan pada tahap I sampai III diharapkan dapat masuk sebagai penerima bantuan pada tahap IV. Pendataan rumah rusak saat ini sedang berjalan," kata Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Jawa Barat (Jabar), Jumat 11 Agustus, disitat Antara.

Herman meminta warga yang belum masuk dalam data penerima dapat menghubungi aparat desa atau kecamatan, yang selanjutnya dilaporkan ke Satgas Penanganan Gempa Cianjur. Denagn harapan, seluruh korban gempa dapat membangun kembali rumahnya.

"Laporan yang kami terima sekitar 11 ribuan warga yang belum terdata, sehingga pendataan ulang sedang berjalan," katanya.

Komandan Satuan Tugas (Danstagas) Penanganan Gempa Cianjur Kolonel Inf Heri Rustanto mengungkapkan sejumlah kendala terkait pendataan di antaranya pemilik rumah rusak tidak berada di tempat, termasuk ketua RT atau RW menjadi korban.

"Sebagian besar pemilik rumah yang rusak saat dilakukan pendataan berada di pengungsian di luar kota, sehingga petugas kesulitan menemukan lokasi termasuk ketika bertanya pada RT dan RW yang tidak tahu persis lokasi rumah warga dimaksud," tuturnya.

Hal tersebut, kata dia, membuat pendataan dilakukan sebanyak 3 kali atau tiga tahap karena beberapa hari setelah gempa, pemilik rumah memilih mengungsi ke rumah sanak saudaranya di berbagai kota/kabupaten di Jabar atau Jabodetabek, hingga enam bulan lamanya.

"Kasus tersebut juga masih ditemukan, beberapa pemilik rumah belum kembali setelah enam bulan terjadinya gempa. Pendataan tahap IV ini akan lebih dimaksimalkan dengan jangka waktu cukup panjang sehingga seluruh rumah rusak akibat gempa mendapatkan bantuan," katanya.

Sesuai instruksi presiden, kata dia, pemberian bantuan stimulan dana gempa harus menyentuh seluruh warga penyintas yang rumahnya rusak.