Bagikan:

CIANJUR - Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman, meminta warga korban gempa yang rumahnya belum terdata atau kembali mengalami kerusakan, dapat mengajukan perubahan melalui pihak desa atau dinas penghubung di masing-masing wilayah.

"Saya masih banyak mendapat laporan dan pertanyaan dari warga secara langsung atau melalui media sosial terkait rumah yang belum terdata atau mengalami perubahan kerusakan, masih bisa diajukan dan akan masuk ke tahap IV," katanya di Cianjur dilansir dari Antara, Minggu, 7 Mei. 

Herman menjelaskan untuk saat ini dari puluhan ribu warga korban gempa Cianjur yang sudah mencairkan bantuan mulai dari tahap I, II dan III, mencapai 95 persen atau 56.687 orang. Sedangkan sisanya masih dalam proses dan sudah menerima buku tabungan.

Bagi warga yang rumahnya rusak akibat gempa dan belum terdata atau menerima buku tabungan dapat menghubungi desa setempat untuk pendataan ulang guna masuk dalam daftar penerima tahap IV karena pihaknya menjamin semua warga korban gempa akan mendapat.

"Pemerintah daerah menjamin seluruh warga korban gempa 5.6 magnitudo Senin (21/11/2022) akan mendapat bantuan perbaikan rumah sesuai dengan kerusakan. Kalau masih ada yang belum terdata dan mendapat kendala dapat menghubungi aparat desa dan BPBD Cianjur," katanya.

Masih banyaknya warga yang belum masuk dalam daftar penerima bantuan pembangunan rumah dari pemerintah, mengeluhkan lambatnya penanganan laporan yang sudah mereka ajukan ke pihak desa dan dinas penghubung di Pemkab Cianjur, sehingga mereka ingin mendapat kepastian.

"Saya sudah bolak-balik ke desa dan dinas, namun jawaban pasti belum saya dapatkan karena saat pendataan saya masih menumpang di rumah adik di kecamatan lain. Kalau ke desa sudah ada pendataan, namun belum bisa memastikan masuk ke tahap IV," kata warga Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Iman Sulaeman.

Hal senada terucap dari warga korban gempa di Desa Benjod, Gasol dan sejumlah desa lainnya di Kecamatan Cugenang, mereka belum mendapat kepastian seperti sebagian besar warga lainnya yang sudah melakukan pembangunan karena mengajukan perubahan kerusakan.

"Data awalnya rumah kami rusak sedang, namun setelah beberapa kali gempa susulan sebagian besar dinding rumah ambruk dan mengajukan perubahan menjadi rusak berat. Sudah masuk daftar, namun belum menerima buku tabungan, katanya tahap IV," kata warga Benjod, Ayi.