Bagikan:

CIANJUR - Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman, meminta aparat desa dan kecamatan membantu percepatan kelengkapan administrasi kependudukan penyintas gempa yang rumahnya rusak agar bantuan dari pemerintah segera cair dan warga segera membangun kembali rumahnya.

"Mekanismenya harus diubah, aparat desa dan kecamatan harus jemput bola ketika ada rumah yang belum terdata atau mengalami perubahan data sesuai kondisi terakhir, sehingga warga dapat terdata lengkap adminduk-nya dan segera menerima bantuan," katanya dilansir ANTARA, Sabtu, 4 Maret.

Bahkan pihaknya meminta pihak bank untuk bersiap di masing-masing desa terdampak, ketika ada kekurangan administrasi dapat langsung dilakukan perbaikan dan kelengkapan dibantu aparat desa dan kecamatan atau dinas sebagai penghubung.

Sehingga pencairan bantuan tahap 1 sampai 3 dapat dilakukan dengan cepat dan warga tidak lagi tinggal di dalam tenda pengungsian, terlebih menjelang masuknya bulan puasa dan lebaran karena sudah bisa membangun rumah mereka yang ambruk dan rusak.

"Tercatat untuk pencairan 51.000 rumah yang sudah terdata, baru 16 ribu yang sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah dan belum seluruhnya menerima, sedangkan sisanya 45 ribu masih belum ada kejelasan, sehingga mekanismenya harus diubah," katanya.

Bupati Cianjur juga meminta Bank Mandiri untuk menyiapkan kendaraan mobile yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti printer untuk mencetak buku tabungan, sehingga pencairan dapat dilakukan di desa tempat tinggal warga korban gempa.

"Saya sudah bersurat ke Bank Mandiri, agar dalam mekanisme penyaluran dana stimulan rumah rusak disediakan kendaraan roda empat yang mobile ke setiap desa, sehingga memudahkan warga dan ini saya minta segera ditindak lanjuti pihak bank," katanya.