JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bencana kekeringan di Papua Tengah yang telah memakan 6 korban jiwa bukan disebabkan tidak adanya hujan.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat 'Disaster Briefing: Kekeringan di Tanah Papua' secara virtual pada Senin 7 Agustus.
"Ketika kita bicara kekeringan di Papua, kekeringannya ini bukan karena engga ada hujan," kata Abdul, dikutip dari kanal YouTube BNPB Indonesia.
Abdul mengatakan hingga saat ini BNPB memperkirakan jumlah korban terdampak bencana kekeringan ini sebanyak 7.500 jiwa. Mereka adalah warga tiga distrik di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah
"Tiga distrik yang terdampak yaitu Lambewi, Agandugume, dan Oneri. Secara peta risiko tiga distrik berisiko kekeringan," ujarnya.
BACA JUGA:
Adapun kemarau berkepanjangan yang diiringi cuaca ektrem memicu terjadinya gagal panen di Distrik Agandugume, Lambewi dan Oneri.
BNPB menyebutkan hal ini merupakan fenomena tahunan yang terjadi mulai bulan Mei, Juni dan Juli. Ditandai dengan adanya hujan es disertai kabut es yang dapat menyebabkan tanaman dan uumbi-umbian membusuk sehingga tidak layak dikonsumsi.