Jokowi Minta HIPMI-Kadin Bersinergi dengan Apindo Atasi Kasus Stunting
Presiden Jokowi saat mengecek posyandu di Seluma Bengkulu terkait program penanganan stunting/FOTO via Instagram @jokowi

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta asosiasi pengusaha, seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) hingga Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk membantu Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dalam menekan kasus stunting.

Dalam sambutannya menghadiri acara pengukuhan DPN Apindo, Presiden Jokowi mengapresiasi langkah Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani yang menekankan penurunan jumlah kasus stunting dalam program kerja unggulan asosiasi.

"Biasanya kalau kita bicara di Apindo itu, bicaranya selalu untung dan rugi, profitnya berapa, cuannya berapa, tapi sore hari ini saya senang Apindo berbicara mengenai stunting dan saya harapkan nanti Kadin, HIPMI juga ikut, ikut berbicara dalam penanganan stunting," kata Presiden Jokowi dilansir ANTARA, Senin, 31 Juli.

Presiden memuji Shinta Kamdani menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua Umum Apindo yang sudah berdiri sejak 70 tahun lalu itu.

Menurut Presiden, terpilihnya Shinta menjadi awal yang baik, mengingat hal pertama yang menjadi sambutannya adalah urusan stunting.

Presiden Jokowi menyebutkan jumlah balita yang mengalami stunting atau tengkes sangat tinggi, yakni 37 persen pada 2015.

Hingga akhir 2022, jumlah balita stunting di Indonesia tercatat sudah turun menjadi 22 persen, dan ditargetkan menjadi 14 persen pada 2024.

Kepala Negara mengakui penurunan kasus stunting tidaklah mudah di lapangan. Oleh karena itu, ia meminta partisipasi dari pengusaha, khususnya Apindo.

"Saya yakin kesulitan dan ketidakmudahan itu akan bisa targetnya kita raih apabila ada partisipasi dan para pengusaha, dan saya mengapresiasi sekali lagi Apindo dalam hal urusan stunting ini," kata Jokowi.