Bagikan:

BULELENG - Penjabat Bupati (Pj) Buleleng, Bali, Ketut Lihadnyana memastikan, mutasi kepegawaian untuk pengisian beberapa jabatan di lingkup pemerintah daerah setempat berdasarkan kinerja dan manajemen talenta yang dimiliki seorang aparatur sipil negara (ASN).

“Kita targetkan kinerjanya. Buatkan target kinerja dan pakta integritas. Jika tidak mampu, bisa dikembalikan ke fungsional atau yang lainnya,” ujar Ketut Lihadnyana saat menjawab pertanyaan terkait mutasi kepegawaian di Sasana Budaya Singaraja, Antara, Minggu, 30 Juli. 

Lihadnyana menjelaskan manajemen talenta sangat penting untuk dilakukan dalam pelaksanaan suatu mutasi kepegawaian. Dengan manajemen talenta, maka akan mendapatkan orang tepat di dalam sebuah posisi jabatan.

Menurut dia, menempatkan seorang ASN dalam sebuah jabatan tidak seperti bermain catur. Rekam jejak ASN harus dinilai.

Maka dari itu, tidak akan ada seorang sarjana ekonomi menjadi kepala Dinas Pertanian atau seorang dokter menjadi kadis di luar Dinas Kesehatan.

“Ini kaitannya dengan kompetensi, kualifikasi pendidikan, kinerja, dan integritas. Saya orang SDM. Jadi, saya mengerti jika kita menempatkan salah, maka akan berpengaruh terhadap pelayanan publik,” jelasnya.

Ia telah mempertimbangkan pelaksanaan mutasi kepegawaian ini. Utamanya untuk pengisian jabatan-jabatan yang kosong. Pelaksanaan mutasi pasti ada yang suka dan tidak suka.

Namun, katanya, semua itu harus dilepaskan. Rekam jejak harus betul-betul diperhatikan. Kinerja ASN harus menjadi sebuah catatan sebelum melakukan suatu mutasi kepegawaian.

“Jangan sampai nanti ada kepala perangkat daerah yang tidak mengetahui data apa pun dalam pekerjaannya,” ucap Lihadnyana.

Sementara itu, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna mendorong adanya mutasi kepegawaian untuk mengisi kekosongan jabatan yang ada. Banyak pejabat yang akan pensiun, khususnya eselon II dan eselon III, termasuk tenaga pendidik di Buleleng banyak yang akan pensiun.

“Ini yang menyebabkan kami terus mendorong Pj Bupati untuk melakukan mutasi kepegawaian dan pengisian jabatan-jabatan lowong. Untuk guru akan banyak yang pensiun,” kata dia.