Bagikan:

JAKARTA - Maskapai penerbangan Qantas menyiapkan desain khusus, dengan ruang kabin dan ruang kaki yang lebih lega untuk melayani penumpang kelas ekonomi pada penerbangan jarak jauh non-stop New York - Sydney selama  hampir 19 jam.

Qantas diketahui tengah menyiapkan peluncuran penerbangan penumpang jarak jauh pada tahun 2025, menghubungkan Sydney, Australia dengan New York, Amerika Serikat atau London, Inggris.

Pertanyaan kemudian bermunculan, seiring dengan perjalanan itu ditempuh tanpa berhenti atau singgah.

Pada sebuah konferensi pers di New York bulan lalu, maskapai ini mengungkapkan mereka akan menawarkan ruang kaki yang lebih lega dan lebih banyak ruang untuk bergerak di sekitar kabin pada 12 pesawat Airbus A350 yang didesain khusus untuk mengoperasikan rute tersebut.

"Kami mengatakan apa yang ingin kami lakukan dengan ini, yaitu untuk mengatasi tirani jarak yang terakhir: memiliki pesawat yang dapat terbang ke mana saja di seluruh dunia," kata CEO Qantas Alan Joyce, dilansir dari CNN 20 Juli.

qantas
Ilustrasi armada Qantas. (Wikimedia Commons/Calistemon)

Mendapatkan pesawat yang mampu terbang hingga 21 jam dengan manifes penuh penumpang plus bagasi adalah bagian dari teka-teki jigsaw, kata Joyce. Fokus lainnya adalah menemukan cara terbaik, untuk menjaga orang-orang dalam penerbangan yang begitu lama.

Maskapai ini akan memiliki enam kursi kelas utama dengan konfigurasi 1-1-1, 52 kursi kelas bisnis dengan konfigurasi 1-2-1, 40 kursi ekonomi premium dengan konfigurasi 2-4-2, dan 140 kursi ekonomi dengan konfigurasi 3-3-3.

Kursi ekonomi tersebut akan lebih panjang satu inci dari standar, sehingga memberikan penumpang ruang kaki seluas 33 inci.

Setiap kursi juga akan memiliki konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi gratis, yang akan membantu Anda menonton serial TV selama penerbangan, kata Joyce.

Kabin ekonomi juga akan memiliki "zona kesehatan" dengan layar TV yang memandu para pelancong melakukan latihan peregangan dan palang untuk membantu mereka menyeimbangkan diri.

Penumpang juga akan terjaga lebih lama di awal penerbangan dibandingkan saat ini berkat "makanan berenergi", pencahayaan dan suhu.

"Kami pikir ini adalah proposisi nilai yang unik sebagai maskapai penerbangan yang dapat kami tawarkan ... menunjukkan kepada orang-orang bagaimana melakukan perjalanan yang sangat sehat, menjaga kesehatan, dan menghindari jet lag, serta tiba di tempat tujuan dalam keadaan segar," terang Joyce.

Lebih jauh, Qantas telah bekerja sama dengan para peneliti tidur dari Charles Perkins Centre, Universitas Sydney. Tim ini mempelajari penumpang dalam tiga penerbangan uji coba jarak jauh yang dilakukan Qantas pada tahun 2019 dan menemukan bahwa makanan serta kondisi dapat mengurangi jet lag.

"Pertama, kami menemukan bahwa durasi jetlag yang dilaporkan sendiri berkurang sekitar dua hari pada kelompok yang dioptimalkan, dibandingkan dengan kelompok tradisional," kata Svetlana Postnova, spesialis neurofisika dan dinamika otak di University of Sydney.

"Kedua, kami menemukan bahwa kewaspadaan pada hari-hari setelah penerbangan lebih tinggi pada kelompok yang dioptimalkan dibandingkan dengan kelompok tradisional," lanjutnya.

qantas
Ilustrasi armada Qantas. (Wikimedia Commons/Bidgee)

Selain mempelajari penumpang dalam penerbangan uji coba, Qantas juga menggunakan data dari awak pesawat untuk menyampaikan argumen kepada regulator penerbangan Australia, rute nonstop dapat diterbangi dengan aman.

Joyce mengatakan, pengurangan jumlah kursi merupakan bagian penting dari persamaan tersebut.

"Pesawat ini memiliki lebih sedikit kursi, lebih banyak kursi premium, dan lebih banyak ruang untuk pelanggan karena kami percaya bahwa itulah tingkat kenyamanan yang dibutuhkan saat Anda melakukan perjalanan jarak jauh," urai Joyce.

Penerbangan Project Sunrise ini didesain untuk membawa 238 penumpang, dibanding dengan penerbangan biasa yang membawa 300 penumpang.

Di bagian depan pesawat, penumpang kelas satu akan menikmati tempat tidur ekstra lebar, kursi malas selebar 22 inci, lemari pakaian berukuran besar, meja makan lipat - cukup besar untuk dua orang - dan TV ultra-definisi 32 inci.

Joyce dengan bercanda mengatakan, pod kelas satu dilengkapi dengan "...segalanya kecuali dunny (bahasa gaul Australia untuk toilet) di dalamnya."

Sementara suite kelas bisnis akan memiliki lebar 42 inci dengan kursi selebar 25 inci yang dapat direbahkan menjadi tempat tidur sepanjang dua meter. Kursi ini juga akan dilengkapi dengan sandaran kulit yang empuk, cermin besar, ruang penyimpanan yang luas dan layar sentuh berdefinisi ultra-tinggi 18 inci.

Diketahui, penerbangan penumpang terjadwal terpanjang di dunia yang saat ini masih beroperasi adalah Singapore Airlines dari Singapura ke John F. Kennedey International Airport New York yang menempuh jarak 9.536,5 mil.

Penerbangan dari Singapura ke JFK memakan waktu 18 jam 5 menit, sementara JFK ke Singapura memakan waktu 18 jam 40 menit, karena adanya pengaruh angin.