Bagikan:

PEKANBARU - Enam helikopter Lapangan Udara Roesmin Nurjadin (RSN) Pekanbaru, Riau disiagakan untuk patroli dan "water bombing" terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang marak beberapa waktu belakangan.

Komandan Lanud RSN Pekanbaru Marsma TNI Mohammad Nurdin menyebutkan sebagai satuan tugas udara dalam penanganan karhutla, pihaknya mengedepankan langkah antisipatif.

Dia menjelaskan enam helikopter yang ada melaksanakan dua tugas yaitu patroli guna melihat secara langsung titik apabila terjadi kebakaran.

"Kedua, juga untuk 'water bombing', menyiram api apabila sudah terkonfirmasi lahan tersebut memang membutuhkan pemadaman melalui udara," katanya dilansir ANTARA, Sabtu, 29 Juli.

Pihaknya mengedepankan langkah antisipatif. Sebab berdasarkan pengalamannya, memadamkan api lebih sulit dibandingkan mengidentifikasi titik api.

"Kita berharap cara ini dapat efektif dan menjamin karhutla bisa kita hindari, khususnya di daerah Riau," katanya.

Selain itu upaya teknologi modifikasi cuaca menjadi salah satu pilihan yang dianggap paling efektif untuk fase mitigasi.

"Kita harap mekanisme dapat berjalan dan bisa menghasilkan teknologi modifikasi cuaca segera apabila diperlukan," katanya.

Saat ini dalam satu bulan terakhir titik api terbanyak diketahui berada di Rokan Hulu, Rokan Hilir dan Bengkalis. Selama periode 1 Januari sampai 10 Juli 2023 area hutan dan lahan yang terbakar di wilayah Provinsi Riau lebih dari 818 hektare menurut data pemerintah provinsi.

Area hutan dan lahan yang terbakar selama periode itu tersebar di Bengkalis (337,48 ha), Dumai (100,57 ha), Indragiri Hilir (47,57 ha), Indragiri Hulu (24,80 ha), Kampar (46,99 ha).

Kemudian Meranti (12,75 ha), Kuantan Singingi (2 ha), Pelalawan (37,18 ha), Rokan Hilir (135,5 ha), Rokan Hulu (35,5 ha), Siak (22,35 ha), dan Pekanbaru (18,5 ha).