Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono memandang bahwa tindakan Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega yang bermain gim saat rapat paripurna DPRD DKI Jakarta tidak akan menurunkan elektabilitas partainya.

Menurut Gembong, kasus Cinta Mega merupakan kesalahan individunya yang menyalahi etika sebagai anggota dewan. Sehingga, hal ini diyakini Gembong tak berimbas pada partai yang dipimpin oleh Megawatir Soekarnoputri tersebut.

"Insyaallah enggak Ini kan individu saja," kata Gembong kepada wartawan, Rabu, 26 Juli.

Gembong melanjutkan, kasus Cinta Mega telah dijadikan pembelajaran bagi seluruh kader PDIP untuk menghindari penyalahan etika dan bisa lebih semangat lagi memenangkan partainya dalam Pemilu Legislatif 2024.

"Kinerja partai kita genjot dengan menghadirkan seluruh pengurus partai se-DKI Jakarta. Harapannya, menjadi pembelajaran sekaligus pemicu untuk teman teman bekerja maksimal memenangkan partai di wilayah masing-masing," urai Gembong.

Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega dikenakan sanksi pergantian antarwaktu (PAW) dari jabatannya akibat bermain gim saat rapat paripurna DPRD DKI Jakarta.

Pemecatan Cinta Mega dari jabatan Anggota DPRD DKI Jakarta ini diputuskan dalam rapat pleno Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI Jakarta yang Selasa, 25 Juli malam.

"Sebelumnya saya minta maaf atas kelakuan anggota saya yang bernama Cinta Mega. Main apapun sudah salah di sana ya. Jadi enggak ada urusan mengenai slot kek, gim kek, salah aja, titik," kata Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Adi Widjaja di kantor DPD PDIP DKI Jakarta.

"Tadi kita rapat pleno karena segala sesuatu keputusan kita biasa melalui rapat pleno ini. Selesai rapat pleno kita memberikan sanksi berupa PAW," lanjut Adi.

Adi menyebut, pihaknya akan mengirimkan surat pengajuan PAW Cinta Mega kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP malam ini juga. Selanjutnya, DPP akan mengajukan PAW kepada Ketua DPRD DKI Jakarta untuk diteruskan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Namun, Adi belum membeberkan siapa kader yang akan menggantikan Cinta Mega di kursi parlemen DKI periode 2019-2024 tersebut. "Ya, nanti dulu itu," ungkap Adi.

Sementara itu, Adi menyerahkan keputusan kepada DPP terkait nasib Cinta Mega apakah akan dipecat dari status kader PDIP atau tidak.

"Nanti biar DPP yang memutuskan," ujarnya.