Bagikan:

JAKARTA - Menjaga pola asupan merupakan salah satu hal utama yang perlu dilakukan oleh diabetisi (penderita diabetes). Peningkatan atau penurunan kadar gula darah secara drastis bisa saja mengancam jiwa jika tidak mendapatkan penanganan segera.

Oleh sebab itu, sangat penting untuk meningkatkan awareness masyarakat terkait penyakit silent killer ini. Serta bagi para diabetisi, penting untuk mengetahui cara mencukupi nutrisi harian tanpa takut terjadi peningkatan dan penurunan kadar gula drastis.

Immam Prabudi, Business Head OTC Division, Fahrenheit Group Indonesia menyatakan, sesuai visi dan misi perusahaan, pihaknya berkomitmen terhadap kesehatan dan kualitas hidup masyarakat, salah satunya bagi para diabetisi.

“Kami berupaya menyediakan produk yang paling tepat untuk diabetisi, yaitu DMensol, yang mampu membantu pemenuhan nutrisi harian masyarakat yang menderita Diabetes. Hal ini merupakan upaya kami untuk membantu masyarakat mendapatkan akses yang mudah dan tepat untuk menjaga kadar gula mereka,” jelasnya, Selasa 25 Juli.

Ia menambahkan, DMensol hadir untuk membantu diabetisi agar tetap mendapatkan nutrisi lewat pola makan yang seimbang.

“DMensol kami ciptakan sebagai suplemen dengan nutrisi yang seimbang, memiliki serat yang cukup, vitamin dan mineral yang lengkap, rendah natrium, serta tidak mengandung kolesterol. Ini tentu menjadi kelebihan tersendiri. Karena sebenarnya, anjuran makan bagi penderita diabetes kurang lebih sama dengan anjuran makan sehat pada umumnya. Hanya saja, diabetisi kesulitan mencari referensi pilihan makanan karena banyak pantangannya, sehingga mereka cenderung takut untuk makan makanan tertentu dan akhirnya nutrisinya kurang terpenuhi. Kami berusaha menjadi solusi untuk hal tersebut,” jelas Immam.

Salah satu kandungan unggulan DMensol adalah Isomaltulosa. Isomaltulosa adalah karbohidrat alami terdapat pada tanaman bit, tebu, dan madu.

Berbeda dengan sukrosa, isomaltulosa memiliki kelebihan yaitu diserap oleh tubuh secara perlahan sehingga membuat tidak mudah lapar. Karenanya, isomaltulosa ini akan membuat kenaikan kadar glukosa tidak terlalu tinggi dalam batas normal tetapi tetap memberikan energi dalam rentang waktu yg lama. Lalu kandungan lainnya juga tidak kalah penting, seperti Isomaltulosa, Omega 3 & Omega 6, Protein Whey, Maltodekstrin, Inulin (Chicory), Premiks mineral, Premiks Vitamin, Natrium Kaseinat, dsb.

“Oleh sebab itu, Fahrenheit juga akan senantiasa melakukan edukasi berkelanjutan terkait pentingnya kecukupan nutrisi bagi penderita Diabetes, salah satunya melalui media briefing sehingga masyarakat bisa lebih mengetahui pentingnya kecukupan nutrisi bagi para diabetisi. Serta bagi pasien, kami berharap produk ini bisa membantu mereka memperbaiki kualitas hidup,” tambah Immam.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Marini Siregar, SpGK, dokter spesialis gizi klinik menjelaskan, diabetes merupakan penyakit yang ‘akrab’ kita dengar, padahal sebenarnya merupakan silent killer yang berbahaya. Diabetes, baik diabetes tipe 1 maupun 2, dapat menyebabkan berbagai komplikasi yaitu penyakit kardiovasukular, stroke, penyakit syaraf (neuropati) , penyakit ginjal (nefropati), dan penyakit mata (retinopati).

Terdapat dua jenis diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan 2. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kurangnya hormon insulin dalam tubuh yang dihubungkan dengan proses autoimun serta sangat dipengaruhi oleh faktor genetic dan lingkungan. Sedangkan pada diabetes tipe 2, tubuh dapat menghasilkan insulin secara normal, tetapi insulin dapat tidak digunakan secara normal. Kondisi ini dikenal juga sebagai resistensi insulin1.

“Untuk itu, masyarakat perlu mengenal gejala-gejala diabetes agar segera mendapatkan penanganan yang tepat. Beberapa gejala yang mudah dikenali seperti rasa haus dan lapar yang berlebih, sering buang air kecil, penurunan berat badan secara tiba-tiba, lemah badan, cepat lelah, penglihatan mulai kabur, luka sembuh secara lambat, gatal – gatal pada kulit,” jelas dr. Marini.

Oleh sebab itu, mereka yang sudah memiliki faktor risiko, perlu lebih memperhatikan apakah gejala-gejala tersebut sudah mulai dirasakan oleh tubuh. Beberapa faktor risiko diabetes meliputi: riwayat keluarga, usia (> 45 tahun), riwayat diabetes melitus gestasional atau melahirkan bayi BBL > 4000 gr, berat badan berlebihn (obesitas), aktivitas fisik kurang, diet yang tidak sehat, serta mereka yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskular2,3.

Maka, bila seseorang memiliki faktor risiko diabetes hendaknya menjalani gaya hidup sehat, seperti pemilihan asupan makanan yang seimbang kandungan nutrisinya serta berolah raga.

“Olahraga yang dilakukan tidak perlu yang berat, bisa berbentuk jalan sehat, lari, atau bersepeda. Selain itu, kita juga harus bisa mengelola stres, karena saat stres, kadar gula darah akan naik, sehingga pada akhirnya tidak bisa mengelola diabetes dengan baik pula,” jelas dr. Marini.

Ia kembali menambahkan, masyarakat dan para diabetisi juga perlu menjauhi alkohol dan rokok karena keduanya mampu memicu diabetes untuk berkomplikasi menjadi penyakit yang lebih parah, seperti penyakit jantung, stroke, hingga penyakit mata.

“Di luar itu semua, yang juga menjadi kunci utama adalah memperhatikan asupan makanan sehat untuk diabetisi. Makan sehat sangat penting, karena apa yang kita makan mempengaruhi kadar gula darah. Makanan harus memiliki zat gizi seimbang. Sebisa mungkin, setiap kali makan, asupan makanan terdiri dari makanan sumber karbohidrat , protein, sayur dan buah. Jenis karbohidrat yang diasup juga merupakan hal yang penting karena sangat mempengaruhi kadar gula darah. Idealnya kaya akan serat, vitamin, mineral serta rendah akan gula tambahan, lemak ataupun sodium,” tambahnya.

“Pada kondisi tertentu dimana asupan makan tidak adekuat, pasien DM juga dapat mengkonsumsi suplemen nutrisi agar kadar gula darah tetap dipertahankan, aktivitas sehari hari dapat berjalan dengan lancar serta untuk mempertahankan kualitas hidup diabetisi,” jelas dr. Marini.

Salah satu jenis gula yang dapat dikonsumsi oleh diabetisi adalah isomaltulosa. Isomaltulosa adalah zat yang mirip sukrosa, yang mampu bertahan lebih lama, konstan dalam hal penyediaan energi yang diperlukan tubuh dan otak bila dibandingkan dengan sukrosa4.

“Isomaltulosa yang masuk bersama makanan/minuman akan diserap oleh tubuh 26-45% lebih lambat dari jenis gula lainnya dengan demikian gula darah stabil dan menimbulkan efek kenyang yang lebih lama,” tambahnya.

Isomaltulosa memiliki beberapa keuntungan, seperti: memungkinkan pasokan energi yang seimbang dan berkelanjutan, mendukung diet rendah glikemik rendah, meningkatkan metabolisme, manajemen berat badan dan pembakaran lemak, serta memfasilitasi produk yang aman juga bagi gigi5.

“Pada intinya, kandungan ini menjadi salah satu kunci keseimbangan nutrisi harian diabetisi. Hasilnya akan lebih maksimal karena juga disinergikan dengan Whey, Omega 3, Omega 6, dan natrium yang rendah,” tutupnya.