KPK Ungkap Rencana Bikin Program Pencegahan Korupsi Bareng Menpora Dito
Deputi Pencegahan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan. (Tsa Tsia-VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Deputi Pencegahan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengatakan akan membuat program antikorupsi bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo. Pembicaraan keduanya akan dilaksanakan pada besok Selasa, 25 Juli.

"Beliau mengundang KPK, bikinlah program pencegahan di sana (Kemenpora, red). Besok mungkin jam 08.00 pagi saya ke sana membicarakan apa sih yang mau dikerjain buat kementeriannya," kata Pahala kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Senin, 24 Juli.

Pahala bilang pihaknya sebenarnya sudah menyarankan pembuatan sistem. Sehingga, celah korupsi bisa tertutup.

"Misalnya proposal dari PSSI berapa, dari ini (induk cabang olahraga lain, red) ini berapa, yang disetujui berapa. Sudah pakai sistem saja, terbuka," ungkapnya.

Namun, pembahasan lebih lanjut baru akan disampaikan dalam pembicaran besok. "Kementerian ini kan agak unik, isinya cabang olahraga," tegas Pahala.

Lebih lanjut, Pahala bilang undangan ini disampaikan Dito melalui sambungan telepon. Katanya, dia memang menelpon politikus Partai Golkar untuk menanyakan soal laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang disampaikan.

Sebabnya, KPK kaget ketika mendengar Dito menyampaikan harta berasal dari hadiah sebesar Rp162 miliar.

"Seumur-umur database KPK yang namanya hadiah yang paling gede ya ini. Rupanya beliau di-advice sama entah siapa bahwa ini kan ada kolomnya usaha sendiri, hibah, rupanya di-advice kalau hibah itu harus pakai akta," ungkap Pahala.

"Akhirnya disimpulkan dan beliau setuju bahwa beliau akan merevisi LHKPN-nya jadi dari kategori hadiah mau diganti hibah tanpa akta. Karena saya terangin, hadiah itu konotasinya gratifikasi," pungkasnya.