Bagikan:

JAKARTA - Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk melanjutkan pengembangan kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD) di Ibu Kota.

Pengembangan kawasan TOD mulai digencarkan sejak kepemimpinan Anies Baswedan selama menjabat Gubernur DKI. Salah satu TOD yang telah diresmikan Anies adalah kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Hal ini disampaikan Anggota Fraksi PKS M. Taufik Zoelkifli dalam rapat paripurna dengan agenda pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022.

"Fraksi PKS meminta agar pengembangan transit oriented development (TOD) kembali dilanjutkan dan dipercepat ditengah upaya kita untuk terus mengembangkan transportasi publik melalui pengembangan dan pengoperasian berbagai moda transportasi publik," kata Taufik di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 24 Juli.

Setelah berganti kepemimpinan, Taufik memandang pengembangan TOD tak lagi dilanjutkan Pemprov DKI. Padahal, menurutnya, TOD memiliki prospek dan potensi yang besar dalam mendukung pengembangan perekonomian di daerah sekitarnya dengan sekaligus mendorong penggunaan transportasi publik massal untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.

"Pengembangan TOD ini seperti berjalan ditempat, sementara pengembangan transportasi publik terus dilakukan termasuk dengan mempercantik halte-halte bus Transjakarta," urai Taufik.

Lagipula, Taufik menegaskan upaya ini merupakan bentuk kolaborasi pemerintah dengan swasta dalam mendorong penggunaan transportasi publik oleh masyarakat, khususnya pekerja melalui pengintegrasian dengan kawasan ekonomi.

"Pengembangan TOD juga merupakan upaya memaksimalkan penggunaan lahan di kota seperti Jakarta yang memang terbatas dan mahal untuk berbagai penggunaan khususnya bisnis dan transportasi publik, sehingga sangat efektif untuk dikembangkan di Jakarta," lanjutnya.

Diketahui, dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) DKI Jakarta tahun 2023-2026 yang disusun sejak 2022 lalu, Anies memproyeksikan struktur utama pembentuk ruang kota di Jakarta berbasis jaringan transportasi umum massal.

Hal ini diwujudkan melalui penetapan sistem pusat-pusat pelayanan pada simpul-simpul transportasi yang dapat dikembangkan menjadi titik-titik kawasan TOD.

Karakteristik utama pengembangan TOD yakni kawasan mixed-use dengan kepadatan tinggi, terdapat intermodal interchange facilities sebagai pusat kawasan yang terpadu dengan hunian, ruang hijau yang memadai, dan berbagai elemen lainnya yang mengutamakan integrasi tata ruang dan transportasi.

Dalam dokumen RPD 2023-2026, Anies menyebut titik-titik yang rencananya dikembangkan sebagai kawasan TOD di antaranya Kawasan Bundaran HI, Tanah Abang, Jakarta International Stadium, dan kawasan potensial lainnya.