Bagikan:

JAKARTA - Keputusan Rusia untuk menganggap semua kapal yang menuju pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Hitam sebagai pembawa kargo untuk keperluan militer, membuat Ukraina kehilangan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan dari ekspor biji-bijiannya, sehingga Brussels akan meningkatkan bantuan militernya ke Kyiv, kata diplomat tinggi Uni Eropa Josep Borrell.

Keputusan Rusia "adalah sebuah langkah lebih jauh untuk terus mencegah Ukraina mengekspor biji-bijian mereka. Hal ini memiliki dua konsekuensi, pertama untuk Ukraina sendiri, merampas sumber daya," kata Borrell menjelang pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri Uni Eropa.

"Hanya ada satu solusi: meningkatkan dukungan militer untuk Ukraina. Jika mereka dibom, kita harus menyediakan kapasitas anti-udara. Jika Rusia menggunakan pesawat tanpa awak, kita harus menyediakan kapasitas anti-pesawat," jelas Borrell, dikutip dari TASS 21 Juli.

"Saya akan mempresentasikan sebuah proposal untuk meningkatkan, saya tidak ingin mengatakan angkanya sekarang, tetapi setelah pertemuan, dengan cara yang cukup penting kapasitas Fasilitas Perdamaian Eropa. Ini menjadi sangat serius," lanjutnya.

Borrell mengharapkan, para menteri Uni Eropa akan mendukung proposal tersebut.

Borrell pada Hari Kamis menegaskan Uni Eropa sedang mempersiapkan Ukraina untuk menghadapi konflik militer selama bertahun-tahun, karena ia mengatakan Kyiv membutuhkan rencana untuk persediaan yang berlangsung dalam jangka panjang, bukan hanya dalam jangka waktu bulanan.

Borrell mengkonfirmasi informasi para menteri luar negeri Uni Eropa akan membahas konsekuensi dari berakhirnya kesepakatan biji-bijian Laut Hitam pada tanggal 20 Juli.

Ia menuduh Rusia dengan sengaja menghancurkan persediaan biji-bijian di pelabuhan Laut Hitam, Odessa, mengatakan tindakan tersebut meningkatkan konflik.

Diplomat tersebut mengatakan Dewan Urusan Luar Negeri Uni Eropa mempertimbangkan situasi ini pada Hari Kamis, bertujuan untuk mendapatkan lebih banyak informasi dari Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, yang akan bergabung dalam pertemuan tersebut melalui sambungan video.

"Namun apa yang sudah kita ketahui adalah, hal ini akan menciptakan krisis pangan yang sangat besar di dunia," kata Borrell.

"Kami akan mendengarkan Kuleba. Kami akan mendiskusikan bagaimana cara untuk terus mendukung Ukraina dalam jangka panjang," tandasnya.

Diketahui, Rusia memutuskan untuk tidak memperpanjang kesepakatan ekspor biji-bijian Laut Hitam yang berakhir pada Hari Senin. Rusia mengatakan, bagian dari persyaratan pihaknya untuk memperpanjang kesepkatan itu belum diimplementasikan. Dan, Moskow siap kembali ke kesepakatan setelah persyaratan itu diimplementasikan.

Dua hari kemudian, Kementerian Pertahanan Rusia Moskow akan menganggap semua kapal yang menuju pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Hitam sebagai pembawa kargo militer, mulai pukul 12:00 waktu Moskow pada tanggal 20 Juli, dalam sebuah langkah yang terkait dengan penghentian kesepakatan biji-bijian.

Kementerian juga menyatakan, beberapa wilayah laut di perairan internasional barat laut dan tenggara Laut Hitam dinyatakan berbahaya untuk sementara waktu untuk navigasi.