Bagikan:

JAKARTA - Indonesia Healthcare Corporation (IHC) atau Holding Rumah Sakit (RS) BUMN sedang melakukan pembangunan Bali International Hospital (BIH) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan, Sanur, Bali. RS ini ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2024.

Direktur Utama IHC drg. Mira Dyah Wahyuni, MARS mengatakan bahwa saat ini pembangunan BIH sudah mencapai 36,30 persen. Rencananya, IHC akan melakukan topping off BIH di akhir bulan Juli 2023.

"Topping off Bali International Hospital akan dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2023," ujar Mira dilansir ANTARA, Rabu, 12 Juli.

BIH akan ditunjang oleh dokter spesialis, dokter umum, perawat penunjang medis, dan pegawai nonmedis.

Pemenuhan tenaga kesehatan dokter umum telah mencapai sekitar 80 persen, dokter spesialis 63 persen, perawat 50 persen, penunjang medis 16 persen, dan nonmedis 22 persen dari kebutuhan. Dari total 71 dokter yang dibutuhkan, baik untuk spesialis maupun umum, terdapat juga dokter diaspora.

"Kami akan selektif lakukan kredensial, kami juga melakukan on job training dan fellowship bagi tenaga kesehatan yang akan bertugas di BIH, sebagai upaya peningkatan kompetensi dengan menempatkan mereka di beberapa rumah sakit seperti RS Dharmais, RS Harapan Kita, dan RS Pusat Otak Nasional (PON), serta menempatkan beberapa dokter di Singapura dan Malaysia," katanya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut IHC/Holding RS BUMN berperan penting dalam membangun ekosistem kesehatan Indonesia.

Dengan adanya BIH di KEK Kesehatan di Sanur Bali, Erick turut mengundang Diaspora yang ada di luar negeri untuk kembali ke Indonesia yang saat ini sudah 10 diaspora telah mendaftar. Menurut dia, hal ini merupakan bagian dari upaya intervensi adanya 2.000.000 jiwa penduduk Indonesia terus berobat keluar negeri.

"Inilah kenapa kita harapkan rumah sakit di KEK Kesehatan ini jadi sebuah tujuan wisata baru untuk masyarakat Indonesia," ujar Erick.